Part.40 Rumit

809 46 0
                                    

Fahri yang sudah mulai kembali bersekolah menjadi bahan introgasi dari Dira, Maya, Devano , dan Aleya.

"what? Kalian berdua adek kakak?" teriak Aleya tidak menyangka setelah mengetahui bahwa Fahri adalah adik tiri dari Aldi.

"wah ini gak bener"ujar Devano seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Semua menjadi memusatkan perhatian mereka pada Devano dengan memasang muka bingung.

"gak bener gimana?" tanya Dira tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Devano.

"gak bener aja, kan Aldi ganteng. Lah lu ri?" jawab Devano yang membuat semuanya mencair dengan tawa. Fahri pun yang sedari tadi murung juga mulai ikut tertawa lepas bersama semua temannya.

"kemarin lo tidur dimana?"tanya Aleya.

"dirumah gue"jawab Devano menggantikan Fahri.

Setelah mendapatkan jawaban, Aleya hanya menganggukan kepalanya tanda dia mengerti.

"thanks" ucap Fahri dengan nada sendu.

"lo juga temen kita, meskipun lo paling aneh"sahut Dira. Mendengar jawaban dari Dira, Fahri hanya menunjukkan rentetan giginya dengan tersenyum.

Berbeda dengan semuanya, Maya sedari tadi terus diam tanpa mengucapkan satu katapun. Fikirannya entah kemana , tatapannya kosong sedari tadi. Aldi yang mulai menyadari akan diamnya Maya mulai menyadarkan Maya dari lamunannya.

"kenapa?" tanya Aldi halus disertai elusan pada rambut hitam Maya yang saat itu tergerai.

"gue mikir aja, kalo lo sama Fahri adek kakak kenapa om Hasan gak pernah ngasih tau kalian."jelas Maya disertiai pertanyaan yang tak akan pernah bisa Aldi jawab, karena itu juga bagian dari pertanyaannya.

"semua itu ada alasannya" sahut Fahri menyela percakapan antara Aldi dan Maya.

Setelah beberapa detik terfokus pada Aldi, mata Maya pun beralih menatap mata Fahri. Dapat dilihatnya bahwa Fahri menyembunyikan banyak hal dari mereka semua.

"gue harap semuanya akan terungkap secepatnya"harap Maya yang mewakili semua harapan dari mereka ber enam.

Fahri hanya diam tak berdaya, ingin rasanya dia memberitahu semuanya namun ledahnya kelu untuk berkata.

"kalian bakalan tau"batinnya.

***

Kini posisi Aldi sedang berada di rumah Hasan untuk meminta jawaban dari semua pertanyaannya.

"kenapa kamu kesini?" tanya Hasan dingin pada putra pertamanya tersebut.

"saya hanya ingin tau apakan anda ayah kandung saya?"tanya balik Aldi tak kalah dingin pada Hasan.

"iya kamu adalah putra saya."jawab Hasan tak berbelit-belit.

Tangan Aldi mengepal, emosinya mulai naik namun dengan segera dia tahan karena matanya mendapati sesosok wanita paruh baya yang datang.

"sebaiknya anda menjaga putra anda Fahri"ujar Aldi tanpa menatap Hasan.

"dia bukan putra saya lagi! Saya salah telah membesarkan dia!"geram Hasan dengan nada tinggi.

Air mata Santi tak kuat lagi untuk dia tahan setelah dia mendengar jawaban dari Hasan. Dia sangat kecewa pada suaminya karena telah menyembunyikan semuanya darinya maupun dari Fahri, terlebih saat Santi tau bahwa Hasan memiliki istri lain selain dirinya.

"anda boleh menelantarkan saya, tapi jangan sampai anda menelantarkan Fahri serta istri anda!"bentak Aldi karena tak kuat lagi menahan emosinya yang sudah tersulut sedari tadi.

LITTLE THINGS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang