Alasanku bersikap dingin ataupun acuh tak acuh dengan Reyn bukanlah karena aku membencinya.
Aku terus menjauhinya. Aku tidak tahan setiap hari bahwa Ed yang masih dengan teguhnya mendekatiku.
Kali ini aku benar-benar tegas. Batas kesabaranku sudah habis. Aku tidak bisa setiap hari menyimpan ini dalam-dalam. Aku harus mengeluarkannya. Mengantisipasinya...
Sejujurnya aku masih mencintai Reyn. Setiap kali kulihat matanya, aku tahu aku masih jatuh cinta. Tapi aku tidak bisa lama-lama seperti ini. Aku harus menjauhi diri dari Ed dan Reyn juga. Aku tidak ingin melihat Ed dan Reyn. Aku akan berusaha menahan diri ini sampai aku tidak lagi tahan. Aku ingin agar aku fokus dalam aspek hidupku yang lain. Aku punya ibu, punya teman, kau tahu bahwa aku seperti egois. Aku malah mementingkan diriku sendiri.
~~~
Ed,
Kau tidak pernah berhenti berusaha. Aku berusaha setiap kali untuk membuka hati, tapi seolah memang hatiku hanya untuk Reynold. Aku tahu memang Reyn masih belum ingin memilikiku, tapi, aku tidak bisa memberikan hatiku dengan mudahnya untukmu.Bagaimana kalau aku menganggap hubungan kita hanya bisa sampai sahabat? Maksudku, cukup disini.
Sungguh aku tidak pernah berniat melukai hatimu itu. Tapi aku tidak punya pilihan. Aku benar-benar minta maaf...
Terima kasih sudah pernah menjadi sahabat terbaikku. Aku benar-benar mengagumimu saat kita pertama kali berjumpa dulu.
~~~
Aku hanya bisa mencurahkan segalanya melalui buku diary-ku. Buku pemberian ibuku saat aku ulang tahun yang pertama saat ayahku meninggal. Gara-gara buku diary ku ini, aku semakin terpacu untuk mengembangkan potensi belajarku.
Buku diary bersampul kuning inilah pengingatku, pemotivasi hidup, dan membuatku selalu bersyukur punya ibu yang begitu kuat, banting tulang demi keberlangsungan hidup kami.
Aku benar-benar tidak bisa melupakan bagaimana momen masa kecilku yang harusnya berjalan dengan indah dan membawa kenangan yang baik malah tajam dan menyakitkan seperti pisau.
Dimulai dari keluargaku yang bangkrut, ayahku yang lalu meninggal, aku dan ibuku tidak berdaya saat aku berusia 5 tahun, saat aku pulang sekolah, yang saat itu masih dijemput ibu, mendapati bahwa rumah kami disita pihak bank.
Kau tidak pernah bisa membayangkan rasanya aku dan ibuku saat itu. Bagaikan pertunjukkan horror, ibuku berteriak-teriak, aku disampingnya hanya bisa menangis. Ditambah dengan hujan yang saat itu lumayan deras.
Aku dan ibuku yang dulu belum mengetahui seluk beluk rumah kontrakan akhirnya pada malam itu kami berhasil menemukan rumah kontrakan dengan harga murah. Tapi kami tidak memiliki uang. Malam itu, aku dan ibuku hanya bisa menangis dan menangis. Kami kelaparan saat itu.
Aku berharap agar bencana ataupun musibah tidak memisahkan aku dengan ibuku, dialah pahlawanku. Wanita terkuat di dunia. Pekerjaannya dulu adalah pelayan di suatu kafe yang beroperasi malam hari, membuatku cemas sepanjang malam memikirkan dirinya membanting tulang demi aku.
Tapi ibuku selalu ada disaat kubutuh. Saat itu aku pindah sekolah ke sekolah yang khusus untuk warga tak mampu. Aku merasa beruntung. Ibuku selalu ada disaat kubutuh. Mentalku dulu masih tidak terlalu bagus, memang. Aku masih menangis jika mengingat segalanya yang Tuhan perbuat padaku.
Kadang,
Aku merasa bahwa Tuhan itu jahat. Maksudku dia sudah mengambil ayahku, perusahaan keluarga kami, dan merenggut sumber kebahagian ibuku hingga kini dia hanya memilikuku saja. Aku juga tidak pernah menganggap Johnny ada.Pernikahannya yang terpaksa ibuku lakukan. Pria itu menikahi ibu hanya karena ibuku yang tidak bisa dengan teratur melunasi biaya rumah kontrakan kami dulu.
Johnny itu kasar.
Atau lebih tepatnya semua pria itu kasar. Mereka hanya menginginkanmu karena ada maksud lain. Aku bingung kenapa pria seperti dad sudah tidak ada di dunia. Dad, sumber kebahagian ibuku.Keluargaku yang dulu setiap harinya diisi dengan kebahagian, malah berubah menjadi kesedihan. Penuh kemiskinan. Kekurangan. Kadang merasa bersyukur kepada Tuhan itu sulit. Aku memilih diam, memikirkan sampai mana batas kesabaranku.
~~~
Sampai akhirnya hari ini aku melihat Johnny akhirnya pulang setelah 4 tahun menghilang.
"Mana janda malang itu?" Aku menatap Johnny tajam. Kali ini sepertinya ambang batas kesabaranku hampir runtuh. Saat aku hampir menamparnya...
----------------------------
×××Halo!
Maapkan aku yang masih datar bahasanya. Masih unedited soalnya hehehe...Maaf juga kalo slow-updated nih. Apalagi sekarang author masih masa-masa ujian. Dan disempet-sempetin deh buat ngelanjutin LC.
Thankyou yang udah stay sama LC, ya!😸🙈
Tetep setia baca LC, okay?
Karena beberapa bab lagi conflict dari cerita ini udah mulai ada... apa itu???😏Vote dan saran kalian sangat membantu aku! Thanks 😁 ×××
![](https://img.wattpad.com/cover/76911051-288-k852127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Coma
JugendliteraturBagaimana jika sepasang hati yang harusnya saling mencintai malah menuju ke arah yang berlainan satu dengan yang lain? Yang satunya mencintai, yang satunya membenci. Bukankah perasaan itu tumbuh karena rasa cinta? Tapi bagaimana jika dia adalah yang...