13.Am I Dreaming?

1.4K 156 1
                                    

Hana pun masuk ke dalam rumah dan melihat seseorang sedang duduk manis di sofa. Ternyata orang itu adalah Park Chanyeol.

"Lho, kak Chanyeol?"ucap Hana.

"Hai han. Udah selesai lombanya?"tanya Chanyeol pada Hana.

"Eh, udah kak. Kakak, kok bisa tau rumah aku?"

"Apa sih yang park chanyeol gak tau tentang seorang Lee Hana ini?"

"Iihh apaaan sih kak, oiya ada apa kok tiba – tiba datang?"

"Pengen ngajakin kamu jalan, mau gak?"tanya Chanyeol.

"Ntar ya, tanya mami dulu,"

"Oh, gausah. Mami kamu barusan pergi, tapi aku udah minta izin kok,"

"Ya udah deh"

Hana pun menyetujui ajakan Chanyeol untuk jalan bersamanya. Di perjalanan, Hana terus bertanya kemana mereka akan pergi tapi Chanyeol tetap tidak mau memberitahukan kemana mereka akan pergi. Akhirnya mereka pun tiba di sebuah taman. Chanyeol pun membukakan pintu mobil untuk Hana dan mengenggam tangan Hana ketika mereka berjalan memasuki taman.

"Ihh kak, kok pake pegang – pegang sih,"ujar Hana.

"Biar kamunya gak hilang nanti,"jawab Chanyeol enteng.

"Kak, lo kok pake aku kamu gitu sih ke gue?"

"Biar dikirain lagi pacaran han, maklum aja gue kan jones akut haahhahahahha,"jawab Chanyeol. Padahal bukan itu yang Chanyeol ingin katakan sebenarnya. Sebenarnya hari ini dia berencana akan menyatakan cintanya pada Hana di taman ini, jika saja Hana tidak menyukai Dyo. Jika saja hari itu pak Siwon tidak memilih Hana sebagai partnernya Dyo, sudah pasti semua yang Chanyeol rencanakan sejak lama pasti sudah terlaksana hari ini. Awalnya Chanyeol sempat patah hati, namun dia optimis untuk mendapatkan Lee Hana. Dia benar – benar menyayangi Hana. Kayaknya

Chanyeol dan Hana pun memilih untuk duduk di bangku panjang yang ada di tengah taman. Hari ini taman tidak begitu ramai, karena ini merupakan hari kerja ditambah lagi sekarang masih jam 11 siang.

"Kak lo bolos sekolah ya?"tanya Hana yang baru saja tersadar kalau sekarang masih jam sekolah.

"Heheh iya han,"jawab Chanyeol sambil cengengesan.

"Lah emang itu sekolah punya bokap lo bang, seenak jidat ae main bolos – bolosan,"

"Yakan emang punya bokap gue sekolahnya,"ujar Chanyeol enteng.

"Eehh, iye lupa gue bang"

"Han, lo manggil gue bang aja ya, gosah pake kak kak gitu,"pinta Chanyeol

"Hah? Emang kenapa? Wiihii jangan – jangan lo ada niat mau jadi tukang bakso lagi,"

"Ya gue seneng aja dipanggil bang gitu ama lo, biarin deh tukang bakso yang penting ganteng,"jawab Chanyeol.

Lalu mereka tertawa bersama. Mereka pun berbincang – bincang dengan serunya. Hingga akhirnya Hana sadari kalau sedari tadi Chanyeol terus menggenggam tangannya.

"Woy bang, lo mau megang tangan gue sampe kapan?"ujar Hana menyadarkan Chanyeol.

"Sampai akhir hayatku dek"

"Keburu keram nih tangan gue,"jawab Hana kesal.

"Iye maap"

Chanyeol melepaskan genggaman tangannya dan menatap Hana. Dia berpikir keras bagaimana cara menyatakan pada Hana kalau dia benar – benar menyayangi Hana.

"Han, kapan sih gue bisa dapetin lo?"batin Chanyeol.

"Duh, andai aja yang di depan gue ini kak Dyo, bukan chanyeol"batin Hana.

Kemudian mereka pergi ke sebuah restoran untuk makan siang. Sesampainya di restoran tersebut, mereka langsung memanggil pelayan untuk memesan makanan. Sembari menunggu pesanan datan, Chanyeol pun menanyakan sesuatu kepada Hana.

"Han, kenapa sih lo bisa suka ama si Dyo?"tanya Chanyeol.

"Gue juga gak tau hahahah,"jawab Hana dengan entengnya.

"Ih seriusan"

"Gimana ya, gue juga gak tau kenapa bsia sampe suka gitu ama dia. Yang jelas sih menurut gue dia itu cool gitu lah, mana pinter banget lagi,"jelas Hana.

"Ga spesifik banget sih, lagian nih ya gantengan gue juga daripada si Dyo. Meskipun dari segi kepintaran ama suara masih bagusan dia,"ungkap Chanyeol.

"Lho kak Dyo bisa nyanyi? Makin cinta deh gue hahahahah,"kata Hana sambil tertawa.

Chanyeol lalu menatap Hana dengan sangat serius dan berkata, "Yaela Han, gue lebih ganteng dari dia, trus juga gue multitalented, lo kan suka yang begituan han, oiya satu lagi gue juga lebih tinggi dari dia. Emang lo yakin kalau dia juga cinta ama lo?"

"Gue udah terlanjur suka mau gimana dong"

"Dia pernah bilang gak mau ngulangi kesalahannya yang dulu Han. Jadi jangan harap lo bisa dapetin dia apalagi ditambah sikap dinginnya dia ke lo. Lagian ngapain sih ngeperjuangin orang yang udah jelas – jelas ga bisa lo dapetin sedangkan di depan lo sendiri ada yang beneran sayang sama lo. Baru sebentar kok, masih keburu buat move on,"ucap Chanyeol panjang lebar.

Hana pun terperangah mendengar penjelasan Chanyeol tadi. DI dalam hatinya mulai muncul rasa pesimis untuk bisa lebih dekat lagi dengan Dyo, "kesalahan yang dulu? Maksud lo apa kak?"tanyanya.

"Kalo itu gue kurang tau, tapi coba tanya Sehun pasti dia tau,"ucap Chanyeol.

2 Hari Kemudian.

"Hana!!! Guru lo pak Siwon manggil elo tuuh, disuruh datang ke kelas X-3"teriak Amber.

"Eh buset dah pak Siwon ga bosen apa bolak – balik manggilin si Hana terus,"ucap Taeyeon sambil geleng – geleng kepala.

"Wiih si Hana udah jadi kesayangannya guru killer bro,"timpal Junior.

"Hahaha ini pasti tentang olimpiade kemarin, guys doain peringkat gue bagus ya,"ucap Hana pada teman – teman sekelasnya sebelum pergi keluar kelas.

"Amin,"jawab satu kelas.

Hana pun langsung menuju ke kelas X-3 untuk menjumpai pak Siwon, dan ditengah jalan dia bertemu lagi dengan Dyo. Hana pun sempat menghentikan langkahnya untuk beberapa saat.

"Mau ke pak Siwon kan? Udah cepetan ayo,"ucap Dyo lalu menarik tangan Hana. Sepertinya Dyo benar – benar tidak sabar untuk mendengar hasil pengumumannya. Akhirnya mereka pun sampai di ruangan X-3 dan langsung mengetuk pintu sebelum akhirnya pak Siwon mengizinkan mereka untuk masuk.

"Bapak sangat bangga sama kalian berdua. Dyo, kamu berhasil mendapat peringkat 1 tahun ini, dan Hana kamu mendapat peringkat 3,"ucap Pak Siwon dengan mata berkaca – kaca.

"Pak, bapak gak bercanda kan pak? Saya dapat peringkat 1?"ucap Dyo dengan penuh ketidak percayaan.

Pak Siwon mengangguk sambil menyeka air matanya yang sudah sempat jatuh.

"Ya pak kok bapak nangis sih, kita aja gak nangis nih,"canda Hana yang kemudian disambut dengan tatapan tajam dari Dyo dan tawa dari pak Siwon.

"Hahaha, bapak hanya terharu Hana. Oh iya dan untuk penghargaan kalian, pulang sekolah nanti jumpai saya dan kepala sekolah dulu ya,"kata Pak Siwon.  

Amnesia -dks [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang