42. Not In That Way

1K 106 2
                                    

Beberapa bulan berlalu....

Hana, dan teman – teman segengnya sekarang sudah berada di tahun terkahir. Mereka semakin disibukkan dengan persiapan untuk ujian nanti. Sedangkan Dyo dan teman – teman seangkatannya juga sekarang sibuk dengan tugas – tugas kuliah mereka. Tapi tidak dengan Chanyeol. Dia sibuk mempersiapkan dirinya untuk ujian masuk universitas yang kedua kalinya. Ya, dia akan mengikuti ujian bersama dengan Hana nanti dan tentunya dia juga menjalankan mandat yang telah diberikan oleh abangnya Hana, yaitu untuk terus memperhatikan Hana.

***

Suasana di kelas saat itu sangat kondusif, tidak biasanya ruangan kelas mereka bisa tenang seperti ini. Semuanya tenang mengerjakan soal – soal kimia yang diberikan Pak Jonghyun pada mereka. Tapi tidak dengan Junior, dia sama sekali tidak bisa fokus mengerjakan soalnya. Dia terlihat sangat gelisah.

"Jun, lo belum ngerjain satu soal pun lho daritadi,"tegur Youngjae.

"Iya"

"Gak biasanya otak lo bego"

"Iya"

"Iya iya mulu, lo kenapa sih daritadi ngelamun"

"gapapa"

Tiba – tiba Pak Jonghyun mendatangi meja mereka dan melihat buku latihan Junior yang masih kosong, putih bersih tanpa noda. Lantas, pak Jonghyun pun menjewer telinga Junior, "Park Jinyoung, waktunya tinggal 5 menit lagi dan kamu belum jawab satu soal pun!"

"Iya pak,"jawab Junior.

"Pulang sekolah ke kantor guru!"

Begitu bel pergantian les berbunyi, Hana langsung mendatangi Junior.

"Lo ada masalah Jun? cerita dong ah,"kata Hana.

Junior menatap Hana sekejap lalu menggelengkan kepalanya

"My only problem is you Lee Hana,"batin Junior.

[Junior's POV]

Sial. Aku benar – benar tidak bisa fokus satu harian ini. Ini pasti Pak Jonghyun mau ngasih hukuman. Disuruh ngerjain soal kimia 30 soal. Mampus bisa botak. Sebenarnya aku tidak bisa fokus karena memikirkan kepindahanku lusa. Tanggung memang, mengingat sekarang aku sudah kelas 3 dan sebentar lagi kami mau ujian akhir.

*Flashback*

"Junior, kita sudah harus pindah minggu depan"

"Tapi ma, kan bentar lagi aku udah mau ujian akhir"

"Mama sama papa udah urus semua itu"

"Aku belum pamit sama temen – temen"

"Kamu juga belum pamit sama Hana"

Aku mengangguk.

"Kamu jangan gitu, kasian nanti Hana nya temen – temen kamu yang lain nanti juga sedih banget"

"Kamu harus pamit secepatnya"

Saat ini rasanya aku ingin sekali berteriak kalau aku tidak mau meninggalkan Hana. Aku tidak mau berpisah dengannya. Sumpah aku cinta mati dengannya. Hana, you drives me really crazy. Aku benar – benar tidak bisa. Kalau aku pamit padanya sekarang ini juga pasti Hana akan marah besar padaku. Bodoh kau Junior. Kau betul – betul bodoh.

Lagi, Hana masih sangat peduli padaku. Iya, aku tau dia peduli padaku karena aku ini teman masa kecilnya kan? Sudah, jangan ingatkan aku kalau aku ini terjebak dalam bestfriendzone. Ini membuatku semakin berat untuk meninggalkannya. Ckck, aku tidak bisa menjelaskan betapa enggannya aku untuk meninggalkan Hana.

Amnesia -dks [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang