Hari ini semua anggota the cockroaches lagi pada ngumpul bareng, tapi mereka gak Cuma berenam ada Baekhyun, Sehun, Chanyeol dan juga Dyo. Baekhyun sama Sehun udah pasti karena mereka jagain pacarnya masing – masing sekaligus jadi tukan antar jemput. Kalo Chanyeol ama Dyo itu karena mereka mau nemenin Sehun. Kalo Chanyeol sih ya udah pasti modus supaya bisa liat Hana terus. Lumayan kan bisa jalan ama Hana heheheh.
Pas lagi jalan masuk ke café, Hana gak merhatiin kalau ternyata tali sepatunya dia lepas dan tak sengaja dia memijak tali sepatunya itu. Hana pun terjatuh, tapi Chanyeol dengan sigap langsung menangkap tubuh Hana. Dyo yang ada di belakang Chanyeol pun sepertinya terlihat sangat kesal melihat pemandangan yang ada di depannya, lantas Dyo langsung masuk ke dalam café dan dengan sengaja dia menabrakkan dirinya pada Chanyeol tanda dia tidak suka.
"Ehem, kayaknya daritadi si Hana ngeliatin kak Dyo mulu nih,"kata Junior yang sedang duduk di samping Hana.
"Paan sih lo jun, gak ada juga kok yee"
"Iya tuh si Hana ngeliatin Dyo mulu. Ngomong sama siapa yang diliatin siapa,"sahut Baekhyun.
"Iih sok tau lo pada ya"
Tiba – tiba Sehun nyeletuk ngomong, "udahlah Han, gak usah berharap ama si Dyo. Lo bukan tipe Dyo soalnya Han, okesip? Chanyeol tuuh demen ama lo, Junior juga yakan jun,"kata Sehun.
Mereka semua langsung terdiam mendengar perkataan Sehun barusan. Begitu juga dengan Hana, dia benar – benar kaget setelah mendengar pernyataan Sehun barusan. Sehun ganteng tapi kalo ngomong tajam, setajam silet. Semuanya masih diam sambil memandangi Sehun, lalu Dyo langsung memukul kepala Sehun.
"Eh lo gak boleh ngomong gitu, gak ada otak lo ya. Gak mikirin perasaan Hana lo,"kata Dyo.
Gak salah denger kan, kak Dyo belain gue nih?-batin Hana
"Ecie, dibelain ama DOI"kata bambam.
"Apaan sih ah, udah mending pesen aja sekarang ya. Laper gue"
Chanyeol pun memanggil pelayan untuk memesan makanan. Setelah sekitar setengah jam, pesanan mereka pun datang dan mereka langsung menyantapnya sambil mengobrol dengan asiknya. Bahkan Youngjae dan Bambam sampai tertawa terbahak – bahak. Berasa punya sendiri kali tuh café ya.
Waktu lagi asik – asiknya makan, tiba – tiba aja ada orang yang nyamperin meja mereka terus bilang, "HAII GUYYS LONG TIME NO SEE"
Mereka semua terkecuali Hana langsung melihat siapa yang mendatangi meja mereka. Semuanya langsung terkesima, kemudian Junior langsung menyenggol lengan Hana, "Han, liat deh siapa yang dating"
Hana pun langsung mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang datang dan, "HUUAAA KIM JOON MYEON ABANG SEPUPU GUEE HUAAA AKHIRNYA LO DATENG" teriak Hana sambil berdiri kemudian langsung memeluk Suho.
Suho pun balas membeluk Hana dengan sedikit malu. Sebenarnya Suho bukan malu karena dipeluk Hana lagian dia emang udah sering kan meluk – meluk Hana mulai dari kecil dulu. Suho malu karena tadi Hana teriak – teriak terus akhirnya semua pengunjung yang ada di café itu lansung ngeliatin mereka berdua terus langsung bisik – bisik gitu. Kan sakit ye ngeliatnya.
"Iye iye gue disini. Lo jangan teriak – teriak napa sih, bikin gue malu,"ucap Suho sambil mengelus puncak kepala Hana.
"Berhubung kak Suho lagi disini guys, jadi yang bayarin ini semua adalah kak Suho,"ucap Seulgi.
"Wehee, seenak jidat lo ae ya mba ya bilang gue yang bayarin,"teriak Suho sambil mengepalkan tangannya seolah dia ingin memukul Seulgi dan Sehun langsung menarik badan Seulgi ke arahnya, "Weishh, berani lo ama cewe gue bang?"
"Lo punya cewe Hun? Laku juga lo ye,"kata Suho dan akhirnya dia dipukul oleh Sehun.
Berhubung Suho ada disitu, jadilah obrolan mereka semakin seru. Mulai dari ngomongin guru – guru di sekolah, ya berhubung Suho itu alumni dari sekolah mereka juga, sampe ngomong serius soal kuliah dan kerja ya macem – macemlah pokoknya sampe gak inget pulang. Hingga akhirnya Taeyeon mengingatkan kalau ini sudah hampir jam setengah Sembilan malam. Eh buset dah lama banget.
"Pulang aja kuy, udah malem banget loh ini ntar bunda nyariin lagi,"kata Taeyeon.
"KUYLAH,"jawab yang lain.
Akhirnya mereka pun pulang kerumah masing – masing. Harusnya sih tadi Hana pulang bareng Junior, tapi berhubung Suho tiba – tiba dateng jadinya Hana pulang bareng Suho karena Suho juga pasti nginep di rumahnya.
[sesampainya di rumah]
"Mamii, Hana pulang. Ini ada bang Suho,"teriak Hana dari depan pintu rumah.
Terdengar suara mami Hana yang turun dengan tergesa – gesa dari lantai atas, "Iya Han mami udah tau daritadi. Hoo, itu kamarnya udah tante beresin yaa kamu bisa langsung istirahat,"kata maminya Hana.
"Makasih tanteku yang paling cantik sedunia"
"Sama – sama keponakanku yang paling jago ngerayu sedunia"
Lalu Hana dan Suho pun masuk ke kamar mereka masing – masing. Hana langsung mandi padahal itu udah malem. Tapi ya mau gimana lagi, Hana itu paling gak tahan kao gak mandi pas baru siap jalan – jalan dari luar gitu. Rasanya badannnya lengket semua, jadi ya mau tengah malem kek, dini hari kek pokoknya kalo abis jalan dari luar mesti mandi pas nyampe rumah. Selesai mandi Hana berniat untuk langsung tidur, namun akhirnya dia membatalkan niatnya itu. Hana memilih untuk memandangi langit yang sekarang dipenuhi bintang dan tiba – tiba Suho masuk ke kamarnya.
"Han, belum tidur lo?"
"Belum. Eh bang, gue pengen cerita,"kata Hana.
"Cerita apa?"
"Banyak"
"Yodah ceritain sini,"kata Suho kemudian dia menyuruh Hana untuk pindah duduk di tempat tidur. Eh tapi ini mereka bukan mau mesum kok ya.
"Selama ini gue selalu nyoba buat mendam semuanya sendiri dan gak mau cerita sama orang lain, tapi kali ini gue bener - bener gak sanggup lagi bang,"kata Hana.
"Pasti karena om sama tante kan"
Hana mengangguk, "Gue, gue Cuma mau kayak dulu lagi. Gue kangen semuanya, kangen ama lo, kangen ama bang Minho, kangen mami, kangen papi. Meskipun lo sepupu gue ya bg, tpi lo udah gue anggap abang sendiri karena dari dulu emang kita udah tinggal bareng kan, gue iri sama temen – temen gue yang sering ngumpul bareng keluarganya. Gue ngerti kok mereka sibuk cari uang dan itu juga buat biaya hidup gue ama bang Minho, tapi kan seenggaknya luangin waktu buat kelurga gitu. Gue juga kesel banget sama papi. Kenapa sih dia itu gak pernah dukung kemampuan gue, gak pernah setuju sama apa yang gue cita – citain, sakit banget tau"
"Lo perlu saran atau gak Han?"tanya Suho.
Hana menggelengkan kepalanya. Kebiasaan Hana memang, karena dia jarang menyampaikan isi hatinya dia juga tidak terlalu suka orang memberikan kritik atas curhatannya. Ia hanya membutuhkan seorang pendengar yang baik dan Suho selalu mengerti itu.
"Mau cerita apa lagi?"tanya Suho lagi.
"Gue suka ama Dyo, gue belum sempat nyatain perasaan gue ke dia tapi gue udah tau duluan kalau dia gak punya perasaan ke gue,"dengan perasaan kalut.
Suho yang baru mendengar penjelasan Hana itu langsung memasang tampang terkejut. Bagaimana tidak, 3 tahun dia bergabung di dalam geng yang sama dengan Dyo. Dia tahu bagaimana sifat Dyo yang sebenarnya, bagaimana cara Dyo memperlakukan perempuan, dan dia tidak mau Hana, yang sudah dia anggap adik sendiri nantinya akan disakiti oleh Dyo.
"Dyo lo bilang Han? Gak. Lo gak boleh suka sama dia sama sekali gak boleh"
Hana sama sekali tidak bisa mencerna apa yang di bilang Suho barusan. Apa coba maksudnya gak boleh. Hana yang sekarang matanya tinggal 5 watt itu pun tidak berani lagi untuk berargumen dengan Suho karena ujung – ujungnya pasti Hana kalah juga nanti. Hana pun akhirnya jatuh tertidur di pelukannya Suho. Setelah memastikan Hana benar – benar tertidur, Suho pun menyelimuti Hana lalu mencium keningnya dan kembali ke kamarnya.
"Suatu hari lo bakal tau Han, apa alasan gue bilang kalo lo gak boleh suka ama Dyo,"bisik Suho di telinga Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia -dks [END]
Hayran KurguThis is all about pain and drama. You know? It's very hard to live in this cruel world while you bound with a big pain. Think about this, how can you forget all those problems if they're still living in your memories, how can you forget him if you...