40. Unstable

973 119 1
                                    

Sejak kejadian itu, hubungan Hana dan Dyo tak pernah sebaik dulu lagi. Ya, mereka kembali berpacaran tapi mereka tak lagi sedekat dan semesra dulu lagi saat baru pertama pacaran. Hana pun hanya bisa berpositiv thinking kalau Dyo sekarang sedang sibuk, sebentar lagi dia akan menjalani ujian akhir dan dia juga harus mempersiapkan untuk test beasiswanya.

Seulgi dan Sehun juga belakangan ini sering sekali bertengkar, mereka bahkan bertengkar hanya karena masalah sepele. Sepertinya mereka berdua sedang dirundung masalah, jadi kelihatan seperti mencari pelampiasan. Padahal sebenarnya mereka berdua masih saling sayang.

Hanya Taeyeon dan Baekhyun yang hubungannya baik – baik saja, ya biasalah orang gesrek ketemu gesrek ya nyambung.

Hana pun belakangan ini menjadi sering menyendiri. Bahkan geng the cockroaches sudah jarang berkumpul akhir – akhir ini, ditambah Junior yang sepertinya menjauhinya. Hidup jadi terasa semakin menyedihkan tak hanya menyedihkan tapi juga sepi.

Haruskan aku mendapatkan hidup yang semenyedihkan ini? Hana berpikir seperti itu terkadang namun dia juga berulang kali mensugesti dirinya agar terus berpositiv thinking dan mensyukuri semua yang telah dia alami selama hidupnya. Tapi, tetap saja Hana itu manusia biasa. Dia bukan wonder woman yang punya kekuatan super, yang bisa nanggung rasa sakit. Ada kalanya juga Hana merasa lelah dengan semua ini. Dia hanya benci merasa kesepian seperti ini. Hal ini membuatnya jadi takut untuk kehilangan orang – orang yang dia sayangi. Dia benar – benar takut jika suatu saat nanti, mereka akan meninggalkan Hana.

Hana masih bisa menerimanya jika orang itu meninggalkannya karena harus 'berpulang'. Tapi bisakah kau membayangkan rasanya, jika dia masih hidup di dunia ini, tapi dia sudah pergi dari hidupmu dan tak akan kembali sampai kapanpun. Rasanya seperti kalian menjadi dua orang asing yang tidak saling mengenal. Hana sangat takut akan hal itu. Ya, dia tidak pernah bisa membayangkan bagaimana hancurnya hidupnya jika hal seperti itu terjadi padanya.

LINE

Hanalee: Babyyy, jalan kuy. Aku bosen di rumah

Dokyungsoo: Aku ga bisa syg. Minggu dpn ada ujian, abis itu ada test beasiswa lagi.

Hanalee: yaa tapi kita udh lama lho ga jln bareng. Aku kan kangen

Dokyungsoo: Nnti y klo ujianku aku udh slsai smw

Hanalee: Iya deh. Aku jln ama Junior boleh kan?

Dokyungsoo: Iya deh boleh. Hati- hati yaa. Ily :*

~Read

Hana pun memutuskan untuk mengajak Junior jalan. Ya, dia benar – benar jenuh berada seorang rumah hari itu.

LINE

Hanalee: Jun jalan kuy

Juniorjinyoung: mls

Hanalee: tumben gk mw. Ayolah pliss, gw pen main timezone masa :'(

Juniorjinyoung: Ama cwo lo aja

Hanalee: iih dia sibuk mw ujian, msa iya gw gangguin

Juniorjinyoung: mager

Hanalee: Jun, lo kok jd gini sih. Gk biasany lo cuek ke gw. Knp sih? Gw ada salah ya sma lo?

Juniorjinyoung: gk kok

Hanalee: Lha terus? Lo kyk ngejauhin gw blkangan ini

Juniorjinyoung: Gw gabisa Han sorry.

~Read

Hana kecewa, sangat kecewa. Padahal biasanya Junior tidak pernah menolak jika Hana mengajaknya jalan bareng. Hana pikir, mungkin saat ini Junior sedang kesal dengannya sehingga Junior malas untuk bertemu dengannya. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Hana itu salah. Sebenarnya, Junior hanya sedang mempersiapkan hatinya untuk berjauhan dengan Hana nantinya. Kalau dia semakin banyak menghabiskan waktu bersama dengan Hana. Akan semakin berat baginya nanti untuk meninggalkan Hana.

***

Sudah seminggu sejak test beasiswa yang dicoba Dyo berlalu. Namun Hana sama sekali tidak ada berkomunikasi dengan Dyo. Di sekolah, Hana juga sama sekali tidak melihat kehadiran Dyo. Saat Hana menelepon juga Dyo tidak pernah mengangkatnya. Hana menjadi khawatir. Apa mungkin Dyo gagal test?

"Han, dicariin mamanya Dyo tuh,"kata Chanyeol pada Hana saat Hana baru saja keluar dari perpustakaan.

"Hah? Mamanya Dyo?"tanya Hana heran.

"Iya, sini sini tante. Ini Hana,"kata Chanyeol lagi sambil menarik Hana ke hadapan mamanya Dyo.

Hana segera menyalam mamanya Dyo. Calon menantu yang baik.

"Kamu Hana kan ya? Pacarnya Dyo?"tanya mamanya Dyo.

"Iya tante, kenapa ya?"

"Kamu bantuin tante ya buat bujukin Dyo. Dia gak lulus tes beasiswanya itu dan sekarang dia benar – benar frustrasi,"pinta mamanya Dyo.

"Iya nanti Hana usahain ya tante, soalnya Dyo nya juga gak pernah ngasih kabar lagi ke Hana,"tutur Hana.

"Ntar kamu pulangnya sama tante aja gapapa kan ya? Tante sekalian mau ceritain sesuatu ke kamu,"ucapnya.

Hana pun mengiyakan lalu mamanya Dyo segera pergi.

"Dyo kenapa ya bang Chan?"tanya Hana pada Chanyeol yang ada di sebelahnya.

"Gue juga gak tau, tuh anak lagi kumat kali. Udah baliek ke kelas sono,"jawab Chanyeol.

Sepulang sekolah pun Hana segera mencari keberadaaan mamanya Dyo. Begitu mereka bertemu, Hana dan calon mertuanya itu langsung pergi berangkat.

Di mobil...

"Han, tante harap kamu bisa ngertiin Dyo ya. Dia memang orangnya dingin dan cuekan gitu dan kadang sifatnya dia itu berubah – ubah. Terkadang dia bisa baik banget sama orang, tapi bisa juga jadi gak peduli sama sekali. Tergantung moodnya dia dan lagi dia itu orangnya gampang banget putus asa. Mungkin ini memang kesalahan tante sih gak pernah ngajarin dia buat berlapang dada dan mungkin juga karena dia hampir gak pernah menerima kekalahan, jadinya begini. Dia bener – bener frustrasi Han. Padahal sebenarnya tante juga gak maksa dia buat dapetin beasiswa keluar negeri itu,"tutur mamanya Dyo panjang lebar.

Hana manggut – manggut.

"Selama ini Dyo gimana sama kamu?"

"Ya baik sih tan. Cuma dia itu ya moody-an gitu lah. Terus kadang suka emosian juga"

"Kamu tolong ngertiin Dyo ya Han"

"Pasti kok tante"

Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai di rumahnya Dyo. Mamanya Dyo pun langsung mempersilahkan Hana masuk ke dalam kamarnya Dyo. Saat membuka pintu, disitu Hana melihat ada Dyo yang sedang duduk melamun sambil menatap kosong ke jendela, Hana mendekatinya dan Dyo langsung menoleh.

"Ngapain lo kesini?"

"Kamu gak seneng pacar kamu dateng?"tanya Hana sambil menarik kursi yang berada tak jauh dari mereka.

Dyo membuang muka.

"Yo jangan gini dong, kamu udah bikin banyak orang khawatir tau gak. Mama kamu terutama,"ucap Hana sambil meremas tangan Dyo.

Dyo segera menepiskan tangan Hana, "lo tau apa sih Han tentang apa yang gue rasain, lo gak tau kan gimana susahnya gue berusaha biar bisa lulus test itu? Biar bisa nyenengin nyokap gue? Lo gak tau kan seberapa besarnya niat gue buat bikin nyokap gue bangga sama gue??"bentak Dyo pada Hana yang membuat Hana hampir menangis. Hana benci dibentak.

Air mata Hana hampir saja menetes namun dia berusaha kuat menahannya, "Yo gue tau lo itu anak yang berprestasi, nyokap lo itu udah cukup bangga dengan semua prestasi yang udah lo bikin. Mungkin ini bukan jalan lo biar bisa sukses, Tuhan pasti kasih jalan lain yang lebih baik buat lo,"kata Hana sambil mendekap Dyo kerangkulannya.

Mereka hening sejenak hingga akhirnya terdengar suara tangis yang tertahan dari Dyo, "tapi Han, gue pengen kuliah keluar negeri dan gue gak mau nyusahin nyokap gue, nyokap gue udah banting tulang sendirian buat nyekolahin dua abang gue yang juga masih kuliah,"tuturnya.

"Iya gue ngerti tapi kan lo bisa nanti ambil s2 keluar negeri Yo. Buat jadi orang sukses gak mesti kuliah keluar negeri kok. OK?"ucap Hana sambil mengelus kepala Dyo.

Dyo mengangguk, balas memeluk dan kemudian mengecup Hana.

Amnesia -dks [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang