Begitu Hana melihat siapa pengirim pesan itu, Hana langsung membuang mukanya Hana mengeraskan volume dari radio mobil dan ikut bernyanyi.
I'm telling you to take your shot it might be scary
Hearts are gonna break
We don't have the time to be sorry
So baby be the life of the party
Ternyata, perjalanan tidak semulus yang dibayangkan. Macet total. Perjalanan yang tadi seharusnya hanya tida setengah jam, menjadi lima jam lebih. Hana sangat bosan. Dia masih kesal dengan Dyo jadi dia sama sekali tidak berselera untuk mengobrol dengan Dyo, Dyo juga sama sekali tidak ada membuka percakapan diantara mereka berdua. Dasar pacar durhaka.
Handphone Dyo kembali berbunyi, ada yang menelepon. Hana mengintip ke handphonenya Dyo. Luna.
"Aduh aku kayaknya ga bisa. Mana macet banget lagi disini"
"Udah dulu yaa"
Dyo langsung memutuskan sambungan dan Hana memelototkan matanya pada Dyo.
"Apa?"tanya Dyo.
"Masih berani tanya apa?"kata Hana dengan nada sedikit tinggi.
"Kenapa sih?"
"Itu ngapai coba Luna telepon, terus kamu ngomongnya pake kamu kamu gitu, biasanya juga gak pernah gitu ke Luna,"jawab Hana.
"Ya terserah dong. Kamu juga jarang manggil kamu ke aku, lebih sering lo gue juga kan?"
"Ngeselin banget sih"
"Iye emang, kamu jadi pacar juga ngeselin"
"Ih apaan sih kok kamu gitu"
"Ya kamu juga kenapa daritadi sewot banget,"balas Dyo lagi.
"Aku pindah mobil nih ya ke mobil Chanyeol"
"Ya udah terserah, pindah aja mobil chanyeol pas di belakang kok tinggal jalan 3 langkah doang"
Baru saja Hana mau membuka pintu, hujan langsung turun dengan sangat deras. Sial. Sepertinya cuaca juga tidak sedang berpihak pada Hana. Akhirnya Hana pun membatalkan niatnya untuk pindah mobil dan kembali ke posisi duduknya.
"Kenapa gak jadi pindah?"tanya Dyo ketus.
"Hujannya deres,"jawab Hana tak kalah ketusnya.
"Ya terus kenapa kalau hujan? Kan bisa tinggal lari,"kata Dyo lagi.
Kekesalan Hana semakin memuncak, "Kamu tuh kenapa sih? Nyebelin banget daritadi, kamu kan tau aku gampang sakit kalo kena hujan, lagian di mobil chanyeol itu isinya cowo semua kamu gak takut aku diapa – apain sama mereka,"jawab Hana sambil marah – marah.
"Ya bodo amat, biasanya temen – temen kamu banyakan cowonya,"balas Dyo.
Hana yang sudah lelah berdebat dengan Dyo pun langsung membuang badan membelakangi Dyo.
"Kalo pengennya sama Luna ya udah tinggal putus kok susah,"kata Hana dalam batinnya.
Akhirnya Hana pun memutuskan untuk berbicara lagi pada Dyo. "Kamu kalo memang udah gak sayang lagi sama aku, ya udah putusin aja. Biar masalahnya selesai,"katanya.
Dyo langsung menatap Hana, sepertinya dia tidak pernah menyangka kalau Hana akan mengeluarkan kata – kata seperti itu. Dyo langsung buang muka, dan Hana mengulangi perkataannya tadi namun Dyo buru – buru mengeraskan volume radio hingga suara Hana pun akhirnya tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia -dks [END]
Fiksi PenggemarThis is all about pain and drama. You know? It's very hard to live in this cruel world while you bound with a big pain. Think about this, how can you forget all those problems if they're still living in your memories, how can you forget him if you...