Part 18 - Kebenaran dan Hal Manis Lainnya

1.9K 97 3
                                    

IMAGINE

"Part 18 - Kebenaran dan Hal Manis Lainnya"

"Part 18 - Kebenaran dan Hal Manis Lainnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Nobody - Selena Gomez

***

"Salah paham hanya butuh penjelasan untuk penyelesaian, bukan hanya mempercayai apa yang dilihat oleh mata."

-imagine-

***

SENYUM di bibir Alisha merekah sempurna.

Terlepas dari kecelakaan yang baru saja menimpanya. Ia nekat keluar dari penginapan, memilih duduk di gajebo yang langsung menghadap pantai.

Menikmati malam dengan semilir angin malam yang memainkan rambutnya yang tergerai. Suara riak ombak yang mengalun lembut di pendengarannya. Setidaknya, sedikit mampu memulihkan perasaannya yang berkecamuk.

Ah, sejujurnya ada hal lain yang membuatnya tersenyum seperti ini. Mendengar cerita Asya yang berkata bahwa dia berteriak panik saat melihat dirinya berguling dan kepalanya membentur batu. Asya bilang saat dia panik harus berbuat apa, Arkan datang menolongnya. Menggendongnya kedalam rengkuhannya.

Arkan membawanya kembali ke penginapan, karena di penginapan tempat mereka memiliki fasilitas kesehatan paling memadai yang disediakan kelurga Dirgantara, pemilik resort.

"Arkan sampai ngebentak Ernest. Gara-gara kunci mobil Arkan ada di Ernest."

Alisha tersenyum mengingat Artanya juga ikut bercerita. Benak Alisha menghangat, beriringan dengan degup jantungnya yang lagi-lagi berdebar.

"Dia khawatir nggak ya?" gumamnya pelan.

Boleh Alisha berharap Arkan khawatir?

"Harusnya lo istirahat."

Astaga. Alisha terperanjat mendengar suara dingin yang tertangkap indra pendengarannya. Ia menoleh kearah Arkan yang berdiri menjulang disampingnya bersandar pada tiang gajebo, menatapnya dengan tatapan datar dengan bola mata hitam sekelam malam.

Alisha merinding melihatnya, tapi debaran jantungnya tidak menipu. Bagaimana jika Arkan mendengar gumamannya? Apa Arkan juga menyadarinya yang sedang senyum-senyum seperti orang gila? Aduh Alisha! Poor you!

Demi menutupi kebodohannya, Alisha terkekeh—tersenyum manis kearah Arkan.

"Gue bete di dalam. Di ceramahin sama Danee, apalagi Artanya, Asya, Andara, Aretha maksa gue cerita apa yang terjadi," jelasnya.

IMAGINE ✓[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang