Part 36 - Kecelakaan

1.4K 79 0
                                    

IMAGINE

"Part 36 - Kecelakaan"

Playlist: Jangan Hilangkan Dia - Rossa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Jangan Hilangkan Dia - Rossa

***

"Kehilangan seseorang yang kita sayang adalah mimpi buruk paling nyata."

-imagine-

***

ALISHA mengerucutkan bibirnya, tangannya menggerakkan-gerakkan tangan Arkan.

"Kenapa harus seminggu sih ke Surabaya nya?" tanya Alisha, protes.

Arkan mengedikkan bahu.

"Nggak sehari aja apa? Terus kenapa berangkatnya harus hari ini? Ini kan masih hari Minggu, kenapa nggak hari Senin aja?"

Arkan tidak bisa menahan ke gemasannya. Di matanya saat ini ia terlihat sangat lucu, bahkan ia jadi bertanya-tanya Alisha itu benar umur tujuh belas tahun? Tingkahnya benar-benar seperti anak tk.

Tangannya terulur mengacak rambut Alisha, "Nggak bisa, Ca."

Alisha menghela nafas, "Kalau aku rindu gimana?" ucapnya, namun kemudian ia bergidik geli-tidak menyangka akan berkata seperti itu.

Arkan tertawa kecil, "Jangan sering kenalan sama cowok ya Ca," ucapnya.

"Emang kenapa?"

"Nanti saingan saya makin banyak."

Alisha mengerjap, lalu tersenyum lebar. Kenapa hari ini Arkan bersikap manis sekali? Mengajaknya piknik dadakan, dan ucapan-ucapannya selalu membuat jantungnya berdebar kencang.

Arkan melirik jam tangannya, lalu menatap Alisha yang cemberut. Alisha melepaskan tangan Arkan.

"Yaudah, hati-hati Ar." ucap Alisha, seakan mengerti Arkan harus kembali ke rumahnya.

Arkan mengangguk, sebelum masuk kedalam mobilnya. Ia mengacak rambut Alisha pelan, lalu melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Alisha.

Alisha menatap mobil Arkan yang mulai menghilang dari pandangannya, bersamaan dengan matahari yang mulai tenggelam.

***

Rumah besar berwarna putih gading terlihat menyeramkan seperti tidak berpenghuni. Gelap.

Padahal di dalam sana, di ruang tamu. Seorang laki-laki dengan sebatang rokok menyala, tersemat di bibirnya. Sedang merebahkan dirinya di sofa hitam.

Laki-laki bermata abu-abu itu, terhanyut dalam memori masa lalu yang menghantuinya.

Kali ini. Semuanya harus berhasil. Ia sudah bertekad, tidak ada siapapun yang bisa menghalanginya. Tidak akan ada yang bisa menghancurkannya untuk kedua kalinya.

IMAGINE ✓[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang