IMAGINE
"Part 3 - Robot Es"
Playlist : Getting Over You - Lauv
***
CUACA berawan yang terlihat damai sangat kontras dengan riah-riuh siswa-siswi Maiza Internasional School (MIS).
Ini minggu pertama perlombaan basket antar sekolah. Kali MIS jadi tuan rumah perlombaan. Suara sorak-sorai bergema dari para penonton yang menyemangati timnya.
Tapi, keramaian bukan tempat yang cocok bagi seseorang yang menyukai keheningan. Arkan salah satunya. Ia menjauh dari keramaian. Memilih berdiam diri di lantai tiga.
Ia dapat melihat keramaian di bawah dari sini. Dari banyaknya manusia yang ia lihat dibawah sana. Tiba-tiba ingatannya berpendar pada hari itu.
Hari dimana suasana ramai menjebaknya. Tapi, ia berhasil menemukan keheningan dalam keramaian itu.
Saat keramaian bukan lagi tempatnya, maka sepi adalah teman barunya. Tapi, hari itu Arkan menemukan keheningan yang membuatnya nyaman dalam keramaian.
Arkan memejamkan matanya.
Tidak
Ia membuka matanya perlahan. Mulai meninggalkan riah-riuh di belakangnya. Menjemput sepi yang menjadi temannya.
***
Alisha mengarahkan kipas elektrik kedepan wajahnya.
"Gerah banget astaga."
"Suara gue bentar lagi habis kayaknya." ujar Aretha.
"Lo terlalu bersemangat Tha." saut Alisha.
"Ada doi soalnya."
Alisha memutar bola matanya malas. Dasar Aretha, aja ada kelakuannya. Alisha menatap sekitarnya. Kantin sangat ramai. Pasalnya bukan hanya siswa-siswi MIS tapi juga beberapa siswa-siswi dari sekolah lain yang sedang mendukung timnya yang bertanding.
"Tan, cowok lo berarti ada disini juga dong?" tanya Andara sambil menyeruput es jeruk miliknya.
Artanya menggeleng, "Dia bukan anak basket. Dia ikut club sepatu roda, lagi lomba di Austria."
"Aduh, LDR nya makin jauh dong Tan? Udah LDR beda sekolah sekarang LDR beda benua." ucap Alisha, sengaja menggoda Artanya.
"LDR perasan juga Al," Andara menyahut.
"Eh iya, bener." Alisha langsung tergelak bersama dengan Andara. Tidak dengan Artanya yang menggerutu sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Ficção AdolescenteSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...