Part 45 - Senja dan Perpisahan

1.6K 80 0
                                    

IMAGINE

"Part 45 - Senja dan Perpisahan"

"Part 45 - Senja dan Perpisahan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Melepasmu - Drive

(Lagunya ngepas banget nggak ngerti lagi huhu😭😭)

HAPPY READING!!!

***

"Ketika semua berawal tidak ada kata selamat datang sebagai kata penyambut, hanya perkenalan berujung dengan kenangan yang diciptakan bersama. Tapi, ketika semua berakhir, 'selamat tinggal' jadi kata pamit paling menyesakkan."

—Arkan, Alisha & Imagine

***

DEBUR ombak mengisi celah keheningan di antara dua insan yang sibuk dengan pikiran masing-masing. Langit dan awan sore itu sangat indah, di ufuk barat matahari sudah siap tenggelam. Ketika alam berbicara tentang keindahan, dua insan itu berbicara tentang perpisahan.

"Ar, boleh aku tanya sesuatu?"

Arkan mengangguk.

"Why you falling in love with me with a cold heart?"

Alisha memberanikan diri menatap Arkan. Tidak ada ekspresi apapun—datar. Alisha berusaha mencari jawaban dibalik lautan hitam nan misterius itu. Gagal. Bahkan jika ia tenggelam sekali pun—Arkan tetap tidak tertebak.

"Aku harus percaya yang mana? Kamu itu nyata? Atau hanya ilusi yang aku buat sendiri?"

Arkan seperti tenggelam dalam pikirannya. Tidak bersuara, tapi matanya tidak pernah beranjak dari Alisha.

"Kamu membingungkan. Jangan buat aku terombang-ambing dengan perasaan yang terus berharap." Alisha menghela nafas, menghalau sesak di dadanya.

"Kamu bilang, kamu ingin mempertahankan aku. Tapi, kenapa kamu membiarkan hubungan kita berakhir?"

Alisha menyerah. Perahu yang ia naiki tersesat begitu jauh, hampir tenggelam dalam lautan gelap nan misterius. Tak tertebak. Lautan itu terlalu dingin untuk dirinya yang lemah.

Bolehkah ia menyerah tentang perasaannya?

Juga menyerah dengan hubungan ini?

Sekalipun ia masih ingin bertahan?

"Kamu bisa pergi jika tidak bahagia. Dari awal saya tidak pernah memaksa kamu untuk tetap tinggal."

Alisha melarikan pandangannya berpura-pura tertarik pada cahaya senja yang memukau namun terasa begitu menyesakkan baginya.

"Kamu benar Alisha, saya tidak bisa membuat perahu mu terus terombang-ambing tidak jelas."

Arkan ikut menatap langit senja. Tanpa ia menjelaskan lebih lanjut pun, Alisha sudah mengerti akan kemana pembicaraan ini berujung. Perpisahan.

IMAGINE ✓[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang