IMAGINE
"Part 41 - Not Same"
Playlist: Be Alright - Dean Lewis
***
"Ketika bertemu 'kehilangan' kamu akan merasakan bagaimana rasanya berkata baik-baik saja dengan air mata yang mengalir."
—Alisha, ketika 'baik-baik saja' tidak bisa lagi menjadi topeng
***
ALISHA kehilangan suaranya. Membuat keheningan kembali mengambil alih. Keduanya terdiam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing.
Sampai akhirnya, Alisha memilih pergi. Meninggalkan Arkan duduk terdiam di bangku taman—yang terus menatap punggung Alisha sampai menghilang di pandangannya.
Pikiran Arkan berkecamuk, kacau. Tujuannya bertemu Alisha, ingin melihat bagaimana keadaan gadis itu, setelah lima tahun menghilang. Tapi, mereka malah bertemu dengan kata 'akhir' yang menggantung.
"Haruskah gue mengakhiri semuanya?" gumam Arkan, menyandarkan kepala kesadaran bangku taman.
Membiarkan semilir angin menerpanya, berharap beban pikiran yang memberatkannya juga menghilang. Tapi nyatanya, masalah tidak semudah itu pergi.
"Gue harus menyelesaikan semuanya,"
Bagaimana pun masalah solusinya hanya satu. Penyelesaian.
Ya. Ia harus menyelesaikan permasalahan masa lalu, yang belum usai. Sekalian memberi jeda untuknya berpikir.
Mempertahankan atau melepaskannya.
***
Alisha menyandarkan kepalanya di jendela mobil. Tangisnya sudah berhenti, tapi kata-kata Arkan terus terngiang di kepalanya.
"Lalu apa kita harus berakhir?"
Tidak. Alisha tidak ingin mereka berakhir, Alisha masih mencintainya. Alisha hanya ingin bersama Arkan, seseorang yang seolah mampu membuat imajinasinya menjadi nyata. Ia hanya ingin bersama Arkan, bolehkan Alisha egois?
Ia sudah jatuh terlalu jauh, dan lupa bagaimana cara kembali.
Faktanya, Alisha tetap mencintainya. Menyukai bagaimana Arkan menatap matanya, menggenggam tangannya, memeluknya, dan selalu membuat jantungnya berdebar kencang karena setiap perhatian laki-laki itu.
Air matanya kembali turun.
Tapi bagaimana jika memang akhirnya mereka harus berakhir?
Alisha tidak bisa membayangkan itu. Ia tahu, ketika ia pergi—ia paham akan ada yang berubah, dan apa yang terjadi selanjutnya bisa di tebak. Mereka berakhir atau tetap bersama. Tapi, Alisha tidak ingin semua ini berakhir.
Taksi yang Alisha tumpangi terhenti di depan pagar rumahnya yang dulu. Alisha membayar taksi, lantas memaksakan langkahnya memasuki pelataran rumahnya.
"Semuanya masih baik-baik aja," gumamnya, memperhatikan sekitar.
"ALISHA!"
Alisha mengedarkan pandangan, mencari sosok dari suara yang ia dengar. Matanya melebar saat melihat Aretha yang berlari kearahnya, lantas menubruknya—memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Ficção AdolescenteSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...