IMAGINE
"Part 39 - Just Dream"
Playlist: Before You Go - Lewis Capaldi
***
"Kita tidak perlu berlari menjauh ketika perpisahan sendiri yang datang menghampiri."
-imagine-
***
Five Years Later
"Kenalin gue Alisha Elverette Aditama."
"Dasar Robot Es!"
"If the star can get your attention, may i too?"
"Ini kebetulan atau takdir?"
"I always imagine wacth the sunset with someone i love one day."
"Kalau lo kayak gini gue bisa jatuh cinta sama lo!"
"Jadi pacar lo."
Arkan tersentak, terbangun dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya kasar. Melirik jam di nakas, masih menunjukkan pukul dua pagi.
Arkan menghela nafas berat, hal yang sama selalu berulang selama lima tahun terakhir. Semua yang terjadi seakan seperti mimpi—mimpi indah yang selalu memeluknya erat tapi menyiksanya.
Ini hanya mimpi, tapi kenapa ia begitu tersiksa? Begitu menyakitkan?
Mimpi paling indah yang membuatnya terkadang tidak ingin terbangun, tapi menyiksanya bersamaan. Arkan mengacak rambutnya frustasi.
"Sampai kapan?"
Ya. Pertanyaan sampai kapan ia harus menunggu. Menunggu seseorang yang pergi tanpa pamit, kabar, bahkan petunjuk—menunggunya dengan harapan dia akan kembali.
Kenapa ia selalu kehilangan seseorang yang mulai ia cintai?
Apa mencintai seseorang adalah kesalahan?
Kenapa setelah semua momen yang mereka ciptakan begitu indah harus berakhir?
Apa yang indah selalu berakhir?
"Argh!"
Arkan melemparkan barang-barang yang ada di nakasnya, meluapkan emosinya yang selalu meledak setiap kali mengingat kenangan indah itu. Ia seperti hidup dalam bayang-bayang mimpi indah itu. Hidupnya pernah bahagia, lalu hancur begitu saja seperti pasir pantai yang di sapu ombak. Hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Fiksi RemajaSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...