IMAGINE
"Part 26 - White Horse"
Playlist: White Horse - Taylor Swift
***
You like love me but,
"Percuma kalau sayangnya sama orang lain,"
—Alisha
***
MATAHARI mulai tergelincir dari titik tertingginya. Awan terlihat memenuhi langit biru. Udara terasa sejuk namun dingin.
Alisha merentangkan tangannya, menghela nafas perlahan, lalu melakukan perenggangan sebentar.
Lalu, pandangannya lurus menghadap hamparan hijau yang memanjakan mata. Namun, ingatannya berpendar pada malam tadi. Dimana ia sempat berpikir Arkan tidak akan datang, tapi nyatanya Arkan tetap datang.
Karena hal itu, Alisha semakin berharap jauh.
Bolehkan dia berharap?
Lalu ingatan Alisha semakin berpendar pada saat di koridor sekolah.
"Lo berhasil membuat gue tidak mengabaikan lo."
Kata-kata Arkan berputar seperti kaset rusak di kepalanya. Alisha pikir itu hanya pikirannya saja bahwa Arkan tidak lagi mengabaikannya, tapi mendapati Arkan mengatakan itu. Jantungnya berdegup kencang.
Alisha tersenyum tipis, sepertinya ia sudah benar-benar jatuh. Mamihnya benar, penasaran adalah jebakan paling sengaja, ia secara sukarela—ingin mengenal Arkan lebih dekat, tapi nyatanya? Kedekatannya juga membawa perasaan asing itu masuk. Mengacaukan semuanya—membuatnya berharap lebih jauh.
Ia tidak pernah seperti ini, sekali pun ia jatuh cinta dengan seseorang itu tidak lama. Ia bisa melupakannya dengan mudah. Tapi, Arkan? Entahlah.
Sosok dingin itu mampu sekali mengacaukan hatinya. Membuatnya bingung dan berharap.
"Yang lain kemana?" tanya Arkan yang sudah berdiri di samping Alisha.
Alisha tersentak, keluar dari pikirannya. Ia menoleh mendapati Arkan yang sudah rapih.
"Istirahat. Lo mau pulang ke Jakarta sekarang?"
Tadi malam pesta ulang tahunnya selesai jam 10, teman-temannya dan Danendra mulai kembali ke Jakarta. Tidak dengan Andara, Asya, Aretha, Artanya, Ernest, Arkan, Carel, Derry yang memilih stay di villa keluarga Alisha. Alasannya sekalian liburan dadakan. Dan mereka baru akan pulang ke Jakarta nanti setelah makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Novela JuvenilSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...