IMAGINE
"Part 16 - Confused"
Playlist: Nyaman - Andmesh
***
"Apa rasa nyaman itu bisa kembali membawa perasaan yang sudah hilang?"
-Alisha dan kebingungannya
***
SUNRISE di pantai Karimun Jawa adalah pemandangan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Cahaya kuning membentang mewarnai langit, burung-burung terbang berkelompok.
Alisha menumpu wajahnya dengan tangannya, menatap sunrise di depannya tanpa berkedip.
"Morning, Al."
Alisha menoleh, tersenyum. "Morning Jerry."
Jerry duduk di samping Alisha, "Cewek kayak lo bisa bangun pagi ternyata," ledeknya.
Alisha merengut kesal, "Kelihatannya aja manja tapi aslinya gue—"
"Lebih manja," Jerry langsung menceletuk tanpa menunggu Alisha menyelesaikan kalimatnya.
Alisha menatap Jerry kesal. Sedangkan yang ditatap tertawa—membiarkan lesung pipi dibawah matanya terlihat. Sejujurnya kalau Alisha boleh bilang. Jerry itu tidak hanya berwajah tampan, tapi lesung pipinya itu benar-benar cobaan, tapi justru itu pesona Jerry.
"Masih pagi tapi lo udah nyebelin banget tau nggak!" ketus Alisha sembari mengalihkan pandangan.
"Kalau gue nggak menyebalkan, kita nggak akan sedekat ini, Al,"
Alisha menoleh dengan dahi berkerut.
"Menyebalkan. Satu-satunya cara dimana lo bisa mengingat gue dan gue bisa ngelewatin satu langkah untuk bisa dekat sama lo, walaupun menyebalkan."
Alisha terdiam.
"Gue tahu Al, wajah tampan gue ini sekelas sama Park Hyung Sik oppa lo itu," goda Jerry.
Harusnya Alisha sadar, Jerry itu hanya bercanda! Terlebih dari itu, Jerry sangat menyebalkan!
Alisha menggeleng tegas, melambaikan tangannya menolak keras.
"Nggak ada yang bisa ngalahin gantengnya Hyungsik oppa!"
Jerry terkekeh, "Ada. Gue." ujarnya percaya diri.
"Gue saranin Jerr, kalau lo mimpi jangan kelamaan. Bangun," ujar Alisha penuh prihatin sembari menepuk-nepuk pundak Jerry.
Tawa Jerry menguar. Tidak kebalik? Justru gadis di sebelahnya ini yang sering bermimpi ketinggian. Apa Alisha tidak berkaca?
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Teen FictionSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...