IMAGINE
"Part 40 - Berakhir"
Playlist: Pilu Membiru - Kunto Aji
***
"Pada akhirnya arah dari semua ini hanya membawa kita ke titik paling awal. Asing."
—Arkan&Alisha
***
SETIAP orang pasti pernah merasakan dunianya hancur. Ya, Arkan juga merasakannya. Dunianya hancur untuk ketiga kalinya.
Pertama saat kecelakaan itu terjadi di depan matanya. Kedua, saat Alisha pergi meninggalkannya tiba-tiba tanpa pamit atau kabar apapun, yang membuatnya terus berharap ia kembali. Ketiga saat ini, saat seseorang yang ia tunggu-tunggu, ternyata ada dihadapannya.
Di pelukan laki-laki lain.
Arkan melepaskan pelukannya dari Nefa. Mematung. Harusnya ia berlari sekarang, memeluknya. Tapi yang ia lakukan hanya terdiam, mengamati.
Senyum yang telah lama hilang, kembali ia lihat. Tapi, bukan senyum yang diberikan untuknya. Senyum untuk orang lain.
Nefa menatap Arkan, mengikuti pandangannya. Gadis itu melebarkan mata, terkejut.
"Arkan itu—"
"Ya. Dia Alisha," ucap Arkan, suaranya serak.
"Kalau gitu hampiri sekarang Ar! Kenapa cuman diam aja?!"
Arkan juga inginnya begitu. Tapi tubuhnya terpaku, hanya terus memperhatikan. Bagaimana laki-laki itu memeluk Alisha, mengusap rambutnya. Saling melempar senyum. Lalu, laki-laki yang memeluk Alisha, menautkan tangannya dengan tangan Alisha—hal yang biasanya ia lakukan.
Arkan terus memperhatikan mereka saat Alisha dan laki-laki itu keluar dari cafe. Ia tersentak, saat Alisha menoleh kearahnya. Hanya beberapa detik, tapi mampu membuat dunia Arkan benar-benar terhenti—menatapnya dengan pandangan yang tidak pernah bisa Arkan tebak lagi.
Asing. Terlalu asing.
***
Alisha mengigit bibirnya, menahan untuk tidak menangis. Ia menyandarkan kepalanya di jendela mobil.
"Al."
"Gue mau ke panti, Edward." ucap Alisha, tidak membiarkan laki-laki di sebelahnya membuka percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Teen FictionSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...