Part 38 - Prom Night Party

1.3K 73 0
                                    

IMAGINE

"Part 38 - Prom Night"

Playlist: Perfect - Ed Sheeran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Perfect - Ed Sheeran

***

"Bagi ku, kamu adalah mimpi indah paling nyata."

-Alisha & Arkan

***

WAKTU berlalu begitu cepat, tanpa terasa. Ketika semuanya masih mempersiapkan diri, waktu tetap berjalan. Tidak peduli.

Mereka kelas 12, telah sampai di ujung garis finis untuk menyelesaikan masa-masa terakhir memakai seragam.
Berbulan-bulan mereka sibuk dengan ujian untuk kelulusan. Setelah itu, mereka sibuk membuat pesta perpisahan. Kenangan terakhir yang akan mereka buat.

Alisha merenggangkan tubuhnya, akhirnya persiapan terakhir untuk Prom Night besok malam telah selesai. Alisha berjalan ke luar sekolah seorang diri, menuju cafe yang tidak jauh dari sekolah-memilih bersantai di sana.

Alisha duduk di sudut cafe, menunggu pesanannya datang.

"Hai,"

Alisha menoleh, menghernyit melihat orang asing menghampirinya. Tunggu, tapi sepertinya ia kenal.

"Derion?"

Derion terkekeh, "Iya, boleh duduk di sini?"

Alisha mengangguk, "Masih di Indonesia?"

"Ini hari terakhir, besok udah balik lagi ke Canada," ucap Derion.

Alisha mengangguk paham. Lantas ia mengalihkan tatapannya dari Derion. Ia hanya bertemu Derion dua kali, ini yang ketiga kalinya. Pertama di rumahnya, kedua saat Arkan masih di rawat-Alisha selalu risih saat Derion menatapnya seperti itu. Terang-terangan.

Alisha berharap pesanannya segera datang, dan kembali ke sekolah. Ia jadi menyesali keputusannya pergi ke cafe, seharusnya Alisha meminta Arkan mengantarnya.

"Jangan dekat-dekat sama Derion,"

Perkataan saat merasa piknik dadakan di tepi danau, terputar bagai kaset rusak di kepala Alisha.

Alisha berdehem, "Kenapa Yon? Kok natap gue gitu banget?" tanyanya memberanikan diri.

Derion mengedikkan bahu, "Lo itu susah buat di abaikan, cantik. Tapi sayang udah ada yang punya,"

Alisha tidak tahu harus bersikap apa, ia tersenyum kikuk.

"Tenang aja Al, nggak usah nggak nyaman gitu," ucap Derion, seperti merasa ketidaknyamanan Alisha.

Alisha makin kikuk.

"Lo mirip banget sama cinta pertamanya Arkan," ujar Derion tiba-tiba.

Alisha langsung menatap mata abu-abu yang terlihat seperti biru muda, terlihat jenaka. Derion tersenyum, membahas masa lalu memang pilihan yang tepat.

IMAGINE ✓[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang