IMAGINE
"Part 30 - Siapa?"
Playlist: Galau - Yovie and Nuno
***
"Nunggu direspon kayak nunggu chat wa, ceklis duanya jadi biru, eh taunya ceklis dua birunya di matiin, oke aku diem."
—Alisha yang sedang menunggu chatnya di balas.
***
"HALO,"
Arkan berdehem menjawab suara di ujung sana.
"KANA!"
Arkan tersenyum tipis, sudah lama sekali ia tidak mendengar suara itu.
"Bagaimana keadaan mu?"
"I'm fine. But, Kana why you not in Canada?"
Arkan menyandarkan dirinya di dinding.
"Itu bukan tempat ku lagi,"
Hening. Arkan bisa mendengar seseorang diujung sana menarik nafas, lalu terdengar suara terisak. Arkan menghela nafas.
"Jangan menangis, Felisha."
Suara di ujung sana menyahut, tersendat-sendat, "Semuanya yang terjadi begitu, kacau. Aku tiba-tiba terbangun tiga tahun—tidak tahu apa yang sudah terjadi, dan saat aku bangun, semuanya benar-benar berubah."
Arkan terdiam, tidak menanggapi. Pikirannya berkecamuk. Lagi-lagi tentang masa lalu yang terus menghantuinya.
"Kana, apa kau disana?"
Arkan terhenyak, keluar dari pikirannya.
"Ya."
"Sudah malam Li, istirahat. Kau baru saja pulih, cepat sembuh. Aku menunggumu di Indonesia," ucap Arkan, langsung mematikan sambungan teleponnya begitu saja.
Arkan menatap langit malam dari jendela kamarnya. Malam terlihat lebih hening. Kelabu. Pas sekali dengan suasana hatinya.
Malamnya seolah tidak pernah tenang, selalu menakutkan—menghantuinya. Mimpi buruk. Arkan bahkan sampai lupa, kapan dia tertidur tanpa mimpi buruk? Kapan ia terlepas dari masa lalu? Di saat masa lalu itu seperti tidak ingin melepasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Teen FictionSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...