IMAGINE
"Part 28 - Kita Pacaran Nih?"
Playlist: Rekah - Brisia Jodie
***
"Ketika aku melihat mu, aku jatuh cinta, dan kamu tersenyum, karena kamu mengetahuinya."
—William Shakespeare
***
"Jadi pacar lo."
ARKAN terdiam, menatap Alisha lekat penuh keheningan. Sampai akhirnya, ia memutuskan pandangan, mendongak—menatap langit.
"Oke."
Kening Alisha berkerut. Oke? Apanya yang oke? Alisha jadi bingung sendiri.
"Oke apanya?" tanya Alisha frustasi, Arkan selalu saja membuatnya berpikir, padahal ia orang yang malas untuk berpikir.
"Kita pacaran."
Singkat. Dingin. Jelas. Tapi mampu membuat debar yang Alisha rasakan makin menggila. Alisha terdiam, terpaku menatap Arkan.
"Kita pacaran nih? Beneran?" ujarnya tercekat, masih terkejut.
Arkan mengangguk.
"Seriusan?!" seru Alisha masih tidak percaya, ia menutup mulutnya. Tidak habis pikir secepat ini Arkan mengiyakan permintaannya, dan sesimpel itu Arkan mengajaknya berpacaran? Tapi begitu saja Alisha hampir mati terkena serangan jantung.
Arkan menoleh. Ia menatap wajah Alisha yang merah merona, bola matanya berbinar terkejut. Rambut hitamnya tergerai. Membuat Alisha terlihat—
Cantik.
"Tapi, Ar...." Alisha kembali bersuara.
"Hm."
"Memangnya lo sudah menyukai gue?"
Arkan kembali berbaring, balas menatap Alisha.
"Sedang gue coba."
Alisha terdiam. Suara dingin Arkan dan tatapannya mencuri semua kata-katanya. Degup jantungnya berdebar bukan main. Ia menggigit bibir, beranjak duduk sembari mengalihkan wajah dari Arkan.
"Muka lo merah."
Ya Tuhan! Alisha memejamkan matanya, menundukkan kepalanya. Rasanya ia mau menenggelamkan diri ke rawa-rawa.
Arkan ikut beranjak duduk, tangannya terulur mengacak rambut Alisha yang tergerai.
"Lo lucu."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
JugendliteraturSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...