Part 19 - Pertemanan

1.7K 91 0
                                    

IMAGINE

"Part 19 - Pertemanan"

Playlist: One More Try - Jessie J

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: One More Try - Jessie J

***

"Maybe you're not a good people. But my heart tell you're a good friend,"

-imagine-

***

MATA Alisha berpendar menatap teman-temannya satu persatu. Setelah apa yang terjadi, Alisha menceritakannya ke pada teman-temannya. Lagi pula percuma ia menutupinya, teman-temannya sudah mendengar apa yang selama ini tidak pernah ia ceritakan.

Alisha mengusap sisa air mata di pipinya. Mengingat masa lalu adalah hal yang paling ia hindari. Karena di masa lalu itu, ia kehilangan seorang teman. Tidak. Seorang sahabat—yang sekarang menjadi sangat asing baginya.

Tapi malam itu, masa lalu itu kembali. Seolah memang ada yang belum diselesaikan.

"Kenapa lo nggak pernah berpikir untuk ngejelasin semuanya Al?" Asya bertanya pelan. Ia orang pertama yang membuka suara setelah Alisha bercerita.

Alisha menggeleng lirih, "Saat itu gue pikir, membiarkan semuanya itu lebih baik dari pada menjelaskan."

"Dan dengan begitu dia membeci gue—balasan setimpal yang gue dapat," lanjutnya.

"Tapi, Al." Asya menggantung ucapannya, menatap Alisha tidak mengerti.

Alisha punya alasan kenapa dia mengikuti audisi itu. Dia ingin membantu seorang anak panti yang terluka parah dan perlu pengobatan. Karena tidak ada pilihan lain, maka ia mengikuti audisi itu, dan hadiah uang yang ia dapat ia berikan untuk biaya medis anak panti bernama Sasa itu.

Keputusan Alisha membantu Sasa itu, keputusan mulia—bagus. Sangat bagus. Alisha tidak salah.

Tapi, dengan tidak memberi tahu Janne tentang apa alasan dia, Alisha salah. Karena Janne dengan persepsinya sendiri, menganggap Alisha menusuknya dari belakang—menghianatinya.

Janne tidak akan tahu menahu, dan terus membeci Alisha tanpa tahu apa alasan yang terjadi. Percaya dengan semua apa yang ia lihat. Karena pasalnya, Janne selalu percaya apa yang Alisha katakan. Jika Alisha bilang dia tidak maka tidak, begitupun sebaliknya. Dan melihat Alisha membohonginya dan menghianatinya. Janne membencinya.

"Karena semuanya sudah terjadi. Lo harus nyelesainnya Al," ucap Asya, sembari mendaratkan tepukan kecil dibahu Alisha.

"Ketika sesuatu di masa lalu lo belum selesai. Lo harus menyelesaikannya, karena masa lalu yang belum selesai itu bisa jadi masalah di masa depan," ujar Derry, yang ikut membuka suara.

IMAGINE ✓[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang