IMAGINE
"Part 35 - Piknik Dadakan"
Playlist: Bukti - Virgoun
***
"Setiap waktu yang kita habiskan adalah momen yang akan menjadi kenangan,"
—Alisha, let's create our moment
***
"DAR lo baik-baik aja?" tanya Alisha khawatir. Pasalnya sahabatnya itu pucat sekali.
Andara mengangguk, tersenyum lebar.
Alisha tidak percaya, ia meletakkan punggung tangannya di dahi Andara. Hangat. Andara, menarik lengan Alisha dari dahinya.
"Gue baik-baik aja Al," ucap Andara.
Alisha menatap menyelidik, "Wajah lo pucat, badan lo hangat. Lo lagi demam?" ujarnya belum menyerah.
"Demam cinta," jawab Andara, terkekeh geli.
"Dih, mengalihkan pembicaraan."
Andara melempar bantal yang ia peluk kearah Alisha, "Berisik lo! Gue mau rebahan,"
"Sialan! Rumah lo besar! Banyak kamarnya apalagi tempat tidurnya. Ngapain minggat segala ke rumah gue!"
"Rumah gue berisik Al," ucap Andara, merebahkan dirinya—tertidur miring.
Alisha terdiam, tidak menyahut lagi. Membiarkan Andara menyabotase tempat tidurnya. Kenapa Andara terlihat berbeda dari terakhir kali ya? Apa dia sedang banyak pikiran? Alisha bertanya dalam hati.
***
"HAI NONA HALU!"
Suara Carel yang menyapa Alisha yang baru turun dari tangga. Alisha mendengus sebal, menatap tamu tak di undang yang berada di ruang tamu rumahnya.
Alisha mendaratkan tubuhnya di sofa, duduk di sebelah Danendra.
"Kalian mau pergi futsal?" tanya Alisha, memperhatikan pakaian mereka.
"Lagi nunggu Ernest sama Artanya," jawab Danendra.
Alisha menghernyit bingung "Artanya? Emang dia ikut main futsal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Dla nastolatkówSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...