IMAGINE
"Part 24 - Realita dan Ilusi"
Playlist: Paris in The Rain - Luv
***
"Kamu itu ada tapi hanya bisa aku miliki dalam ilusi."
-Imagine-
***
JANNE menatap malas Kara dan Aretha yang beradu mulut. Janne berdecak sebal, tidak bisakah mereka bertengkar di tempat lain? Tidak di hadapannya? Mengganggu mood makannya saja.
Janne berdiri dari kursinya, beranjak meninggalkan kantin dan segala hiruk-pikuknya. Langkahnya terhenti, seseorang menghalanginya.
"Can we talk?"
Janne menghela nafas, mengangguk pelan. Mereka harus segera meluruskan kesalah pahaman.
Alisha tersenyum, lalu melangkahkan kakinya ketempat lebih sepi. Taman belakang sekolah. Alisha duduk di kursi taman, sedangkan Janne berdiri, bersandar pada pohon.
Alisha merubah duduknya, menghadap kearah Janne. Ia menghela nafas, lalu mulai menceritakan semuanya. Semua alasan kenapa dia mengkhianati teman baiknya.
"Saat itu Panti Asuhan yang sering gue datangi, terkena musibah kebakaran. Salah satu anak panti mengalami luka paling serius, Sasa-gadis kecil yang gue anggap seperti adik. Dia perlu operasi tapi tak hanya itu-Sasa punya penyakit dalam, lemah jantung. Ia perlu perawatan intensif, tapi ibu Panti-bunda Tere, tidak punya cukup uang untuk mengobatinya." cerita Alisha.
"Gue ada disana saat kebakaran itu terjadi. Gue nggak punya pilihan lain, selain audisi menyanyi itu. Dananya cukup untuk pengobatan Sasa. Gue nggak bisa minta bantuan Papih untuk membantu Panti, karena papih juga punya masalah lebih serius-perusahan hampir bangkrut."
Alisha menghembuskan nafasnya, menghalau perasaan saat kebakaran itu masih menghantuinya mengerikan-menakutinya.
"Hadiah uang yang gue dapat dari audisi itu, buat pengobatan Sasa juga anak panti yang lainnya. Gue juga menolak tawaran produser yang mengontrak gue untuk jadi penyanyi." jelas Alisha.
Janne menatap Alisha, mendengarkan penjelasan Alisha dengan baik. Ia keliru. Sangat. Alisha mengkhianatinya demi menyelamatkan nyawa seseorang. Sedangkan ia? Dirinya terlalu naif. Berpikir menjadi orang paling terluka, kesepian, tidak punya teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ✓[Completed]
Teen FictionSaat bintang jatuh. Katanya, buatlah permohonan. Maka, gadis itu membuat permohonan. Harap, Sang pencipta semesta mengabulkannya. Malam itu, Langit membawa satu bintang mendekat kearahnya. Tidak tertebak, semesta sengaja mengabulkan permohonan. Gadi...