Part 22 - Benar Jangan Berharap

1.7K 92 1
                                    

IMAGINE

"Part 22 - Benar Jangan Berharap"

Playlist: Let Me Down Slowly - Alec Benjamin feat Alessia Cara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Let Me Down Slowly - Alec Benjamin feat Alessia Cara

***

"Seharusnya aku memang tidak berharap terlalu jauh,"

Alisha

***

ALISHA menatap Arkan dengan perasaan berkecamuk. Apa maksud Arkan?

"All of your imagination. What you want first to be real?"

Kalimat Arkan kembali terngiang dikepalanya. Kenapa Arkan bertanya tentang itu? Kenapa pula ia bertanya saat jelas-jelas Alisha baru saja mengetahui satu fakta baru mengenai sosok dingin dihadapannya.

Arkan menyukai orang lain.

"Maksudnya apa Ar?" tanyanya pelan.

"I just ask."

Alisha terdiam. Hanya bertanya? Ia tertegun dengan benak yang semakin berkecamuk. Mendengar fakta Arkan masih menyukai seseorang saja mampu membuatnya merasa sesak dan perih bersamaan. Hatinya mencelus. Jantungnya berdebar kencang tapi bukan debar yang membuatnya merona. Kosong. Debar hampa.

Lalu dengan mudahnya Arkan bertanya apa imajinasi yang ingin ia wujudkan? Itu kembali membuat harapannya muncul seketika. Jantungnya berdebar kencang sama seperti setiap ia melihat Arkan tersenyum. Tapi sedetik kemudian—debar itu hilang.

"Harusnya lo nggak usah tanya Ar," Alisha berujar pelan tanpa menatap Arkan.

Arkan mengernyit tidak mengerti, "Kenapa?"

"Lo cuman buat gue makin bingung."

"Bingung?"

Alisha menatap wajah Arkan. Datar—tanpa ekspresi sama sekali.

"Lo tahu gue suka sama lo. Lalu, kenapa lo tanya hal kayak gitu ke gue? Disaat gue baru dapat fakta lo masih menyukai orang lain." ujar Alisha lagi, entah keberanian dari mana ia mengatakan hal itu.

Arkan terdiam, tidak berniat menjawab. Hanya menatap Alisha lekat dengan mata legamnya.

Alisha menghela nafas, memilih berdiri dari duduknya.

"Harusnya lo jangan buat gue makin berharap."

Alisha berujar sebelum Akhirnya pergi dari hadapan Arkan dengan langkah tertatih dibantu kruk di lengan kirinya. Ia bisa berjalan lebih cepat karena gips di kaki kirinya sudah dilepas dua hari lalu.

IMAGINE ✓[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang