Part sebelumnya
Pitaloka dan teman - temannya makan siang bersama, saat itu pula Karina dan saudara - saudaranya ikut bergabung dengan Pitaloka dan yang lainnya. Terlihat Gumara juga berada di satu meja yang sama dan membuat Pitaloka sedikit kesal. Saat Pitaloka mengatakan bahwa Ia sedikit pusing, Gumara malah menuduhnya hanya mencari perhatian. Pitaloka menatapnya tajam.Di sebuah ruangan, terlihat Ratna dan Rajo sedang memeriksa barang - barang yang akan dipergunakan untukbproyek mereka.
"Bagaimana? Sudah dapat yangbpas untuk bahannya??"
"Belum pak, saya melihat ada beberapa yang bagus, tetapi bahan yang digunakan tidak sesuai dengan yang saya harapkan!!"
"Kalau begitu dicari lagi saja. Ingat kita tidak noleh sembarangan biaa - bisa Papa marah nanti! Dan lagi klien kita pasti kecewa!!" ucap Rajo sambil tersenyum ke arah Ratna.
"Baik Pak!!!"
"Hey, kau jangan memanggilku dengan sebutan 'pak'!! Kesannya aku inibseperti sudah tua saja!!" ucap Rajo sambil tertawa. Ratna membalasnya dengan senyuman.
"Lalu saya harus memanggil apa?" tanya Ratna. Sejenak Rajo berpikir.
"Hmmmmm kakak saja, kak Rajo!" ucapnya sambil tersenyum dan tanpabmereka sadari mata mereka saling beretemu dan saling menatap dalam satu sama lain. Cukup lama mereka bertatapan, kalau saja deringan suara ponsel tidak segera menyadarkan mereka. Mereka langsung memalingkan wajah mereka masing - masing untuk menutupi rasa malu.
"Maaf Pak!! Eehhhh kak Rajo!!!" ucap Ratna dengan wajah tertunduk dan memerah. Rajo hanya tersenyum dibuatnya.
# # # #
Ditempat yang berbeda.
"Farah, coba kau cek laporan keuangan ini!! Apakah sudah sesuai??" ucap Humbalang sambil memberikan berkas laporan keuangan pada Farah.
"Ada yang aneh dengan laporan ini!! Kenapa harganya bisa begitu mahal?? Harusnya tidak semahal ini??" ucap Farah.
"Apa??? Kau yakin Farah???"
"Iya aku yakin sekali!! Karna aku sudah mengecek semuanya, mulai dari bahan dan juga kualitasnya! Coba bapak bandingkan yang ini dengan yang satunya lagi!! Bukankah ini tidak jauh berbeda, bahan yang digunakan dan kualitasnya juga sama! Lalu kenapa harganya bisa mereka laporkan sebegitu mahalnya???" ucap Farah.
"Kau benar!! Pantas saja dari tadi aku merasa ada yang ganjal dengan laporan ini!! Berarti ada yang coba bermain - main dengan laporan keuangan ini!!" ucap Humbalang yang mulai mengerti kenapa ayahnya menyuruhnya memegang kendali keuangan perusahaan. Humbalang tersenyum pada Farah, Ia tak menyangka Farah begitu detail memperhatikan setiap pekerjaannya. Farah yang dlihatin oleh Humbalang hanya tersipu malu.
# # # #
Sementara itu, , ,
"Alim coba lihat ini? Apa menurutmu ini sudah sesuai?" tanya Karina sambil menunjukkan satu barang dibagian produksi."Ini tidak sesuai, harusnya semua ini bisa dikerjakan lrbih baik lagi. Lebih baik diulang saja atau kita akan menerima keluhan dari klien!!!" ujar Alim.
Karina mengangguk setuju. Namun pada saat Karina hrndak melangkah tiba - tiba saja kakinya tersandung dan hampir terjatuh kalau saja Limbubu tidak cepat - cepat menangkapnya. Mata mereka saling bertemu. Mereka saling menatap satu sama lain. Deg, , , deg, , , terdengar suara detakan jantung yang cukup kencang dari keduanya.
"Ma, , , maaf mba'! Saya hanya bermaksud menolong!!!" ucap Limbubu gugup.
"I, , , iya, , , terima kasih!!" ucap Karina yang tersenyum malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...