Part sebelumnya, , ,
"Kita berdoa saja Farah! Semoga saja ada keajaiban!! Dengan keadaan Pitaloka yang seperti ini akan sangat sulit! Sel kankernya sudah menyebar hampir ke seluruh tubuhnya! Kemungkinan untuk sembuh hanya 20% saja!!"
"Apa?? Sudah separah itukah??" ucap Farah yang tak kuasa menahan tangisnya. Humbalang menenangkan Farah.
"Jika kita sudah menemukan pendonornya kemungkinan sembuh akan ada walau sangat kecil!!" ucap dokter Kadir.Limbubu dan Karina tiba di depan rumah pak Abu. Saat akan turun dari mobilnya Limbubu menarik nafas dalam agar Ia kuat untuk menyampaikan kabar buruk ini pada keduanya.
Karina yang berada di sampingnya menggenggam erat tangan Limbubu dengan lembut. Menatapnya penuh kelembutan. Limbubu menatap kembali Karina meminta dukungan dan kekuatan karna Ia sedikit ragu.
Karina menganggukkan kepalanya mengisyaratkan kepada Limbubu bahwa Ia mampu untuk menyampaikannya.
Mereka pun turun dari mobil dan perlahan berjalan mendekat untuk masuk ke rumah.
"Assalamu'alaikum!!" ucap Limbubu dan Karina saat sudah berada di depan rumah Pak Abu.
"Wa'alaikumsalam!!" ucap Pak Abu.
"Alim!? Karina!? Ayo masuk nak!!"
"Iya Paman!!!"
Limbubu dan Karina pun masuk.
"Tumben sekali kalian malam - malam begini ke rumah?!"
"Ayo diminum dulu tehnya!" ucap bu Puspa yang datang membawa teh untuk Limbubu dan Karina.
"Terima kasih bi!" ucap Karina.
Mereka meminumnya seteguk.
"Ada apa tumben sekali kalian kemari!?" ucap pak Abu.
Limbubu dan Karina saling menatap satu sama lain. Mereka bingung harus memulainya dari mana. Pak Abu dan bu Puspa melihat kekhawatiran dari raut wajah mereka.
"Apa paman sehat?!" tanya Limbubu yang memulai buka suaranya.
"Alhamdulillah paman sehat nak!!"
"Apa ada hal yang penting Alim sampai - sampai kalian datang kemari malam - malam begini!?" tanya pak Abu yang merasa heran atas kedatangan keduanya karna tak biasanya mereka datang pada malam hari. Biasanya kalau mereka datang pasti selalu datang di siang atau sore hari.
"Begini, , , Alim ingin mengatakan sesuatu pada paman dan bibi!!"
"Apa itu Alim!? Apa ini ada sangkut pautnya dengan Pitaloka?!" ucap bu Puspa yang mulai terlihat khawatir.
Limbubu diam sesaat. Karina yang duduk disisinya kini sudah tampak mengeluarkan air mata menggenggam erat tangan Limbubu agar Limbubu kuat saat menyampaikannya. Limbubu menarik nafas dalam.
"Paman Alim ingin memberitahukan kabar mengenai Pitaloka!!"
"Ada apa dengan Pitaloka Alim?! Ada apa dengannya nak?!" tanya bu Puspa yang mulai khawatir.
"Pita, , , dia, , , saat ini sedang di rawat di rumah sakit dan keadaannya saat ini sedang kritis!!" ucap Limbubu terbata.
"Apa!? Bagaimana bisa Pitaloka kritis Alim!? Apa yang terjadi padanya?!" ucap bu Puspa yang tampak sudah mulai menangis.
"Pitaloka, , , dia sakit Bi!!"
"Sakit!? Sakit apa Alim??!" tanya pak Abu dengan raut wajah cemas.
"Dia, , , terkena, , , leukemia stadium akhir paman!!" ucap Limbubu akhirnya.
"Apa!? Ya Allah!! Tidak ini tidak mungkin!! Bang?! Pita bang??!!!" ucap bu Puspa menangis histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...