One Love - 6

1.8K 70 1
                                        

Part sebelumnya, , ,

Saat Pitaloka sedang memeriksa para pekerja. Tanpa di sadari oleh para pekerja, tampak sebuah tiang penyangga proyek perlahan membentuk kemiringan hendak jatuh tepat ke arah Pitaloka.

"Awas Pita, , , !!!" teriak Limbubu.
Seseorang berlari dan menarik tubuh Pitaloka lalu mendekapnya erat menghindari tiang penyangga yang terjatuh, keduanya terjatuh di lantai dengan posisi yang tak lajim. Orang tersebut tepat berada di atas Pitaloka. Keduanya terkejut dan terpaku. Seketika detak jantung keduanya berdegup dengan kencang. Tatapan mata mereka bertemu sangat dekat. Bahkan waktu serasa berhenti bagi mereka seolah keduanya sama - sama tak bernafas sangking terkejutnya.

"Kau tidak apa - apa Pita??" tanya Limbubu menghampiri mereka.

"Kak Mara, kak tidak apa - apa?" tanya Karina yang khawatir. Namun keduanya terkejut saat melihat posisi Gumara dan Pitaloka. Limbubu dan Karina hanya memandang mereka dan langsung bergerak membantu mereka berdiri.

"Hhhheeeehhh ma, , , maaf pak!!!" ucap Pitaloka gugup yang merasa tidak nyaman dengan posisi mereka.

"Ma, , , maaf, , ,!!" ucap Gumara yang tak kalah gugup dan bangkit dari posisi mereka saat itu.

"Kau tidak apa - apa Pita??" ucap Alim mengulang pertanyaannya tadi.

"Aku tidak apa - apa kak!! Hanya terkejut saja!!!"

"Kak Mara, kak baik - baik sajakan??" tanya Karina.

"Aku tidak apa - apa!! Jangan khawatir!!" ucap Gumara.

"Tapi kak, kening kak terluka!!??" seru Karina yang melihat kening Gumara terluka.

"Tidak apa - apa! Hanya luka ringan saja!!" ucap Gumara yang berlalu meninggalkan mereka dan berusaha menutupi rasa sakit di keningnya. Pitaloka yang melihatnya hanya memperhatikan kepergian Gumara dari hadapan mereka.

Terlihat Gumara duduk di sebuah kursi sambil menahan rasa sakit di keningnya.

"Biar aku obati lukanya!!!" ucap Pitaloka yang terlihat sudah membawa kotak P3K ditangannya lalu duduk disamping Gumara. Posisi mereka saat ini saling berhadapan. Pitaloka mulai mengoleskan luka di kening Gumara dengan perlahan.

"Aaawww, , , pelan - pelan! Sakit tahu!!??" ucap Gumara yang meringis menahan sakit.

"Maaf pak!!" ucap Pitaloka. Tatapan mata pun tak dapat terhindarkan dari keduanya.

'Ternyata selain jutek kalau diperhatikan seperti ini dia cantik juga!!??' bathin Gumara.

'Kalau di liat dari dekat dia tampan!!' bathin Pitaloka.

"Karina dan Limbubu kemana?" ucap Gumara tersadar dari lamunannya.

"Ooohh mereka sudah kembali ke kantor pak!!" jawab Pitaloka sambil menunduk karna menahan malu.
"Ehhhhhmmm terima kasih, , , !!"

"Terima kasih untuk apa??"

"Terima kasih karna sudah menolong saya!!"

"Ooohhh itu, sudah kewajiban setiap orang untuk menolong orang lain. Lagipula tadi aku juga kebetulan berada didekatmu!! Satu lagi aku hanya tidak ingin pegawaiku terluka karna kelalaian ditempat kerja!!" ucap Gumara. Pitaloka hanya tersenyum mendengarnya.

"Oh ya terima kasih juga ya untuk ini!!" ucap Gumara tersenyum sambil menunjuk keningnya. Pitaloka membalasnya dengan senyuman.

# # # #

Malam semakin larut. Tapi Gumara masih belum bisa memejamkan matanya. Lalu Ia bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar ditempat tidur. Ia peluk gulingnya dengan erat. Matanya menerawang melihat sekeliling isi kamarnya. Entah apa yang ada dipikirannya. Sesekali Ia tersenyum. Pikirannya masih melayang mengingat kejadian siang tadi. "Pitaloka!!! Jutek tapi cantik juga!!" gumamnya sambil menatap langit - langit kamarnya.

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang