One Love - 9

1.7K 76 2
                                    

Part sebelumnya, , ,

Gumara dan Pitaloka yang mengahdiri pesta ulang tahun temannya berniat untuk pamit pulang. Saat mereka akan pamit pada teman Gumara tiba - tiba saja kaki Pitaloka tersandung sebuah benda dan menyebabkan Pitaloka hampir terjatuh.

Namun dengan sigap Gumara menangkap tubuh Pitaloka. Tatapan mata mereka lagi - lagi bertemu. Kali ini degupan jantung mereka begitu kencang terdengar.

"Ma, , , maaf, , ,"

"Terima kasih!!" Saat akan berjalan Pitaloka merasakan kakinya sakit. "Aawww, , ,Aahhkkk!!!" teriaknya menahan sakit di kakinya.

"Kau kenapa?" tanya Gumara sambil melihat dan memegang kaki Pitaloka.

"Aaww sakit sekali, , ,!!!" ucap Pitaloka meringis menahan sakit.

"Sepertinya kakimu terkilir!! Apa kau bisa berjalan? Kau tunggulah disini aku akan pamit pada teman ku!!" ucap Gumara dan Pitaloka hanya mengangguk. Pitaloka berjalan perlahan dengan sedikit agak terpincang di ikuti Gumara yang berjalan dari belakangnya.

"Ayo ku bantu!!" ucap Gumara sambil merangkul lengan dan memapah Pitaloka berjalan. Pitaloka hanya menurut. Saat menurunin tangga Pitaloka mulai merasakan sakit di kakinya semakin nyeri. Ia terduduk di anak tangga sambil sesekali memegang kakinya. Gumara yang melihat, tanpa basa - basi berjongkok di depan Pitaloka, menarik lengan Pitaloka untuk mengalungkannya di lehernya dan menggendong Pitaloka.

"Heeyyy apa yang kau lakukan? Turunkan aku!!" seru Pitaloka yang terkejut atas tindakan Gumara.

"Kau lambat sekali!! Aku sudah lelah dan ingin cepat pulang!!"

"Apa?? Kau ini?? Bukahkah kau yang memaksaku kemari??" ucap Pitaloka yang kesal mendengarnya.

"Sudahlah kau diam saja!! Kau aman bersamaku!!" Pitaloka menurut dan tak banyak protes karena Ia memang sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan.

# # # #

Malam ini begitu cerah. Begitu banyak bintang - bintang yang muncul. Terlihat Gumara sedang duduk diteras belakang rumah sambil memegang kameranya. Sesekali tersenyum melihat hasil gambarnya.

"Haayyyyooo, , , kenapa senyum - senyum tidak jelas begitu?" ucap Karina yang mengagetkan Gumara.

"Tidak, tidak ada apa - apa! Hanya sedang melihat hasil gambar yang kak potret sewaktu kita berlibur ke pantai!!"

"Yakin tidak ada apa - apanya?! Senang sama hasil gambarnya atau senang sama objek yang ada di gambar itu?!" ucap Karina meledek Gumara.

"Apaan sih kamu! Jangan - jangan kau sudah melihatnya ya?" tanya Gumara. Karina mengangguk dan tersenyum mengejek. Gumara tak bisa menyembunyikan rasa malunya.

"Tapi kak, aku setuju kok kalau seandainya kakak bersama Pitaloka! Lagipula dia orangnya baik, pintar dan dia juga cantik!! Yaahhh tapi tetaplah masih cantik-an aku!!"

"Apa??? Hhhaaahhh cantik-an dia lah jauh dimana - mana daripada kau!!"

"Naaaahhhh ketahuan kan kalau kakak itu jatuh cinta sama dia!!! Buktinya kak memuji dia!!"

"Iiiiiihhhh apaan sih!! Sok tahu ah!!" ucap Gumara yang kesal karna diledek adiknya. Karina tertawa dengan penuh kemenangan karna berhasil mengetahui isi hati kakaknya.

"Hheh, , , itu apa Kak? Sejak kapan kak memakai gantungan ponsel seperti ini?" tanya Karina sambil melihat dan mengambil ponsel Gumara yang diletakkan di meja. "Waaaahhhhh bagus sekali kak! Kak beli di mana ini? Aku belum pernah melihat gantungan hp ini di toko mana pun. Bentuk nya unik dan lucu Kak. Untuk ku saja ya?"

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang