Part Sebelumnya, , ,
Saat semua teman - temannya memiliki kegiatan sendiri - sendiri, di Villa tinggal lah Pitaloka dan Gumara. Mereka hanya saling diam. Pitaloka menatap jauh kedepan memandang lautan yang begitu luas sambil memejamkan matanya. Gumara melirik kearahnya sambil sesekali tersenyum memandang Pitaloka.
'Cantik' gumamnya.
Pitaloka melirik ke arah Gumara karena merasa diperhatikan dan seperti mendengar suara walaupun terdengar samar - samar.
"Ada apa?" tanyanya.
"Tidak ada apa - apa!! Memangnya tadi aku seperti berbicara ya?" tanya balik Gumara. Pitaloka langsung memalingkan wajahnya lagi dari Gumara. Membuang jauh tatapan matanya ke pantai.
# # # #
Malam telah tiba. Setelah semuanya sudah puas dengan kegiatan yang mereka lakukan siang tadi, kini mereka pun makan malam. Acara makan malam itu sekaligus merayakan ulang tahun Gumara. Semua asik menikmatinya.
"Ini kado dariku dan juga Farah!!!" ucap Humbalang sambil menyerahkan hadiah kepada Gumara.
"Terima kasih kak, Farah!! Kalian tidak usah repot - repot memberikan ini!!" ucap Gumara sambil membuka kado pemberian dari Humbalang dan Farah yang ternyata berisi benda elektronik keluaran terbaru yang sudah diidamkanya sejak lama.
"Ini dariku dan Ratna!!" ucap Rajo sambil menyerahkan hadiah kepadanya yang berisi sepatu keluaran terbaru yang limited edition.
"Terima kaasih kak Jo, Ratna!!" ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Dan ini dari aku dan juga Alim!!" Karina menyerahkan hadiah berupa kamera yang memang menjadi idaman Gumara. "Terima kasih karina, Alim!!" ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Pita, kamu tidak memberikan kado yang untuk kak Mara? Kamu sudah menyiapkannya kan??" tanya Ratna. Pitaloka tersentak karena dia malu dan tak berniat untuk memberikan hadiah itu karena dia merasa kado yang akan dia berikan sama sekali tidak bagus bahkan terkesan sangat murahan. Dia takut kalau hadiah darinya nanti tidak disukai oleh Gumara bahkan akan dibuang oleh Gumara.
"Eeeehhhhh, , , , oh maaf aku belum menyiapkannya karena aku lupa, , , sekali lagi maaf, , ,!! Maaf aku masuk dulu!! Aku sudah mengantuk!! Permisi!!!" ucap nya sambil bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar. Semua merasa heran dengan sikap Pitaloka. Gumara sedikit kecewa dan menatap kepergian Pitaloka dengan nanar.
"Ya sudah sebaiknya kita istirahat lagipula ini sudah malam!!" ucap Humbalang.
"Iya sebaiknya kita istirahat!!!" ucap Limbubu.
"Pita, kamu sudah tidur?" tanya Karina saat Ia sudah berada di kamar. Pitaloka hanya diam saja tak menjawab dengan posisi tubuh membelakangin Karina.
"Sepertinya sudah tidur!! Ya sudahlah lebik baik aku juga tidur!!" Pitaloka hanya bisa diam tanpa mengatakan apapun walaupun sebenarnya ia belum tidur sama sekali.
# # # #
"Kemana mereka semua?"
"Mereka sudah jalan - jalan sejak pagi tadi. Kau tidak ingin jalan - jalan?" Pitaloka hanya menggelengkan kepalanya.
"Heyyy kita ke sini untuk liburan!! Kalau hanya untuk duduk saja, di rumah juga bisa di lakukan!! Ayo lah jalan - jalan temani aku!! Aku suntuk di penginapan ini!!!"
"Kenapa tidak jalan sendiri saja??" Gumara menarik nafasnya dalam.
"Heyyy, dari tadi aku juga ingin jalan!! Tapi karna mereka semua berpesan padaku menyuruhku untuk menjaga penginapan ini karna kau sendirian di sini!! Mereka takut kalau kau kenapa - kenapa!! Makanya dari tadi aku di sini!!" gerutu Gumara. Pitaloka yang merasa bersalah akhirnya mau menemani Gumara jalan - jalan. Mereka berjalan - jalan di pinggir pantai sambil menikmati udara siang hari yang begitu terik. Sesekali Gumara memotret sekeliling dengan kamera yang dikalungkan ke lehernya. Pitaloka terus berjalan menyusuri pantai sambil sesekali membentangkan tangan dan memejamkan matanya. Seakan - akan ia seperti terbang di udara. Gumara tak sengaja melihatnya. Ia lalu memotret nya tanpa diketahui Pitaloka. Tanpa disadari, Gumara terpaku saat melihat Pitaloka yang tersenyum begitu indah masih dengan posisinya yang tadi. Ia terus memotretnya. Entah sudah berapa banyak gambar yang Ia ambil dengan berbagai pose yang tak disadari Pitaloka. Gumara tersenyum puas melihat hasil gambar yang ia dapat.
"Heeeyyyy, kau memang tidak ingin mengucapkan selamat untukku?"
"Selamat untuk apa?" Gumara menghela nafas panjang.
"Kau ini, semalam kan aku ulang tahun tapi kau sama sekali tidak mengucapkan apa pun pada ku!!??" Yahh Pitaloka memang belum mengucapkan apa pun kepada Gumara.
"Maaf!! Selamat ulang tahun ya!!"
"Itu saja?" tanya Gumara sambil menaikkan satu alisnya.
"Maksudnya?"
"Hadiah nya tidak ada?"
"Kan sudah aku bilang aku lupa, makanya aku tidak menyiapkan hadiah apapun untukmu!!" ucap Pitaloka berbohong. Terlihat teman - temannya sedang menikmati liburan ini.
"Mara, ayolah kemari!! Kita bermain voli pantai!!" teriak Rajo.
"Iya, aku ikut!!" Gumara berlari kearah mereka dan meletakkan kameranya didekat Pitaloka. Pitaloka duduk di pinggir bibir pantai dan berniat untuk melihat kamera itu, tapi tidak jadi ia lakukan karena Karina datang dan ikut duduk dengan Pitaloka.
"Tidak ikut main?" tanya Pitaloka.
"Tidak, lagipula aku tidak bisa bermain bola voli dan jumlah mereka juga sudah pas!" ucap Karina sambil tersenyum.
"Ehhhh Pita, aku mau tanya, sebenarnya kamu dan Alim ada hubungan apa?" Pitaloka kaget ditanya seperti itu.
"Hhhheeeemmmm maksudnya??"
"Yaaa aku mau tahu saja, kamu apa ada hubungan yang special dengan Alim?" Pitaloka rersenyum.
"Pita, jawab pertanyaanku. Sebenarnya hubungan kamu dengan alim itu seperti apa?" Pitaloka tertawa mendengar pertanyaan karina. Karina hanya merengut kesal karna ditertawakan Pitaloka.
"Maaf - maaf!! Kamu suka ya pada kak alim?" tanya Pitaloka yang membuat Karina kaget.
"Hhhheeeeemmmm, , , gimana ya?" Karina tersipu di tanya seperti itu.
"Aku dan kak alim itu hanya sahabatan. Dari kecil kami selalu bersama. Kak alim itu sudah seperti kakak bagiku, dia orang nya baik, dan juga dia penyayang. Aku selalu merasa aman saat kak alim ada bersamaku. Dia adalah sosok kakak sekaligus pelindung bagiku. Aku setuju kok kalau kamu dan kak Alim bisa bersama!?" ucap pitaloka. Karina langsung tersenyum lega mendengar penuturan Pitaloka.
"Jadi kamu mendukung aku dengan Alim?" tanya karina.
"Tentu saja!" ucap Pitaloka sambil menganggukkan kepalanya.
"Terima kasih Pita!! Tapi jujur aku juga ingin kamu bisa lebih dekat lagi dengan kak Mara Pita!!" ucap Karina lagi. Pitaloka terkejut mendengar ucapan karina. Namun dia hanya diam saja. Karina melanjutkan lagi kalimatnya.
"Kak mara itu sebenarnya baik!! Hanya saja karna papa terlalu sayang padanya makanya dia agak sedikit manja. Aku memang sering melihat kak Mara bersama wanita, tapi yang aku lihat, pandangan matanya berbeda saat dia bersamamu tidak seperti kepada kebanyakan wanita yang pernah dekat dengannya!! Tatapannya begitu lembut dan juga teduh!!"
Pitaloka hanya diam dan tidak berkata apapun. Karna dia juga bingung dengan persaannya sendiri. Entah kenapa saat dekat dengan Gumara dia merasa nyaman. Karina melihat ada kamera didekatnya. Kamera yang Ia dan Alim berikan sebagai hadiah ulang tahun untuk Gumara. Tanpa pikir panjang Karina melihat hasil gambar yang ada di kamera itu. Karina tersenyum dengan apa yang Ia lihat.
# # # #
"Permisi pak, ada berkas - berkas yang akan bapak tanda tangani!!" ucap Pitaloka saat masuk ke ruangan Gumara. Namun Ia kaget karna Gumara tidak ada di ruangannya.
"Kemana dia?"
Ia lalu meletakkan berkas yang harus ditanda tangani Gumara. Tampak Pitaloka mengeluarkan sesuatu dari saku blazernya. Ia meletakkan sebuah bingkisan kecil di meja Gumara. Yah sebuah hadiah yang tidak jadi Ia berikan pada saat mereka berlibur. Pitaloka keluar ke ruangan Gumara. Karna merasa tidak ada orang di ruangan itu.
Saat Gumara kembali ke ruangannya, Ia heran melihat sebuah bingkisan kecil yang terletak di mejanya. Ia bingung dan bertanya - tanya siapa yang memberinya hadiah. Tanpa berpikir lagi Gumara membukanya. Sebuah kotak kecil berwarna biru muda yang dibalut dengan sebuah pita kecil berwarna kuning yang menambah kesan manis. Perlahan Gumara membukanya betapa manisnya hadiah yang Ia terima. Ia tersenyum saat melihat isinya.
Bersambung, , ,
Next Part 8
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomansaCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...