One Love - 44

1.5K 51 0
                                    

Part sebelumnya, , , ,

Gumara merebahkan tubuh Pitaloka, menarik selimut dan langsung menyelimuti tubuh Pitaloka.
Pitaloka masih menatapnya dengan tatapan haru.

Saat Gumara akan beranjak dari ruangannya, tiba - tiba saja tangan kirinya di tarik dengan lembut oleh tangan kanan Pitaloka.

Sontak saja hal itu membuat Gumara terkejut. Ia menatap tangannya lalu Pitaloka secara bergantian.

"Terima kasih!!" ucap Pitaloka lembut.

"Tidak apa!! Kau tidak perlu mengucapkan kalimat itu!! Aku ikhlas melakukannya!!" ucap Gumara dengan nada bergetar menahan tangis.

"Apa kau ada waktu?!"

"Waktuku selalu ada untukmu!!"

"Jangan pergi!! Tetaplah disini!! Temani aku!! Aku tidak ingin sendirian hari ini!! Aku ingin kau disini menemaniku!!" ucap Pitaloka lagi dengan suara pelan.

"Iya!! Pasti!! Pasti aku akan menemanimu!! Dengan senang hati!!" ucap Gumara mengangguk dengan air mata yang sudah tidak bisa Ia tahan lagi. Ia langsung menghapus air matanya dengan cepat karna Ia tak ingin Pitaloka melihatnya menangis.

Lalu Ia tersenyum lembut pada Pitaloka. Ia tak menyangka Pitaloka akan mengatakan hal itu. Gumara pun duduk di sisi ranjang Pitaloka.

"Istirahatlah!! Aku akan menjagamu disini!! Aku akan menemanimu!!" ucap Gumara kemudian sebelah tangannya menggenggam tangan Pitaloka dengan lembut, sementara tangan satunya lagi membelai lembut pucuk kepalanya.

Pitaloka yang merasa sudah lelah dan mengantuk karna efek obat yang Ia minum perlahan mulai memejamkan kedua matanya.

Dari luar ruangan terlihat bu Puspa dan bu Ratih melihat peristiwa itu. Mereka terharu dan mengusap air mata yang keluar dari kedua bola mata mereka. Begitu juga Limbubu dan Karina. Serta Farah dan Humbalang.

"Semoga saja ini menjadi awal yang baik untuk mereka!!" ucap bu Ratih.

"Iya bu!! Mudah - mudahan saja!!"

"Dan mudah - mudahan mereka bisa bersama lagi!!" ucap Humbalang.

"Amiinnn!! Mudah - mudahan saja!!" ucap Farah.

"Itu harapan kita!!" ucap Karina.

# # # #

Pagi menjelang. Terlihat Gumara masih berada di sisi ranjang Pitaloka. Ia tertidur cukup pulas dengan kepala bersandar di sisi ranjang Pitaloka. Dan tetap menggenggam tangan Pitaloka.

Perlahan Pitaloka membuka matanya terbangun dari tidurnya dan melihat Gumara yang masih berada di sisinya. Ia menatap lembut sosok pria yang masih setia di sampingnya. Ia terharu saat melihat ternyata Gumara tak beranjak sedikit pun dari tempatnya saat Ia meminta Gumara untuk menemaninya kemarin malam tanpa melepaskan genggaman tangannya sedikit pun.

Ia lalu mengangkat tangan kirinya dan membelai lembut kepala Gumara. Sontak saja Gumara terbangun dari tidurnya. Ia menengadahkan kepalanya saat merasakan pergerakan dari tangan Pitaloka.

"Ada apa!? Apa ada yang sakit!? Kau kau membutuhkan sesuatu!? Apa yang kau inginkan!! Katakan saja!! Biar aku ambilkan!!" ucap Gumara khawatir.

"Tidak ada!! Aku baik - baik saja!! Jangan khawatir!!" ucap Pitaloka pelan sambil menggelengkan kepalanya.

"Syukurlah!! Aku khawatir sekali!! Ternyata sudah pagi rupanya!! Maaf ya aku tertidur saat menjagamu!!"

"Tidak apa - apa!! Maaf aku sudah membangunkanmu!! Terima kasih karna kau sudah menjaga dan menemaniku semalaman!! Kau pasti lelah sekali!!" ucap Pitaloka sembari tersenyum tipis.

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang