One Love - 11

1.6K 65 1
                                    

Part Sebelumnya, , ,

Gumara yang berusaha melindungi Pitaloka dari desakan orang - orang yang berada di dalam lift menatapnya dengan lembut. Wajah keduanya begitu dekat.
Mereka tidak menyadari saat satu per satu orang - orang yang berada di dalam lift telah keluar.
Saat pintu lift terbuka Lebay Karat dan beberapa staffnya terkejut melihat Gumara dan Pitaloka yang terlihat seperti sedang berpelukan.

Tanpa mereka sadari pintu lift terbuka. Tampak Lebay Karat dan beberapa staff terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat. Begitu juga dengan Gumara dan Pitaloka. Keduanya terkejut melihat kehadiran Lebay Karat dan beberapa staff. Gumara langsung merubah posisi nya berdiri sejajar di samping Pitaloka dan bersikap seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi. Pitaloka melotot kaget dan hanya menarik nafas panjang. Pasrah dengan apa yang akan Ia hadapi dan siap menerima ejekan dari rekan - rekan kerjanya. Lebay Karat menatap keduanya dengan penuh amarah yang tertahan. Ia tak ingin meluapkannya di tempat itu karna Ia harus menjaga wibawanya sebagai seorang atasan yang marah tanpa sebab karna alasan yang baru saja Ia lihat.

"Aku ingin bicara denganmu!! Temui aku setelah jam istirahat!!" ucap Lebay Karat menatap Pitaloka tajam. Pitaloka hanya mengangguk dan tertunduk.

"Dan kau, kita akan bicarakan ini nanti saat di rumah!!" ucap nya pada Gumara. Gumara hanya diam mematung.

# # # #

"Pita, , , Pita, , , Pita, , , apa yang terjadi?" tanya Ratna yang terlihat berlari bersama Farah menuju ruangan Pitaloka. Ia khawatir setelah mendengar cerita dari rekan - rekan kerja mereka yang menceritakn kejadian yang di alami Pitaloka.

"Tidak terjadi apa - apa Ratna, Farah!! ucap Pitaloka yang berusaha menenangkan kedua sahabatnya.

"Benarkah? Lalu kenapa sepertinya pak Lebay kKrat marah sekali? Dan kejadian kemarin malam? Kenapa kamu langsung pergi begitu saja?" tanya Farah lagi.

"Tidak ada apa - apa!! Ini hanya salah paham saja!!" ucapnya.

"Aku tidak percaya!! Pita, kita itu sudah lama bersahabat!! Gak mungkin tidak terjadi sesuatu yang membuatmu menangis kemarin!!" ucap Farah lagi.

"Benar, tolong jangan sembunyikan apa pun dari kami Pita!! Apa kamu sudah tidak menganggap kami ini sahabat kamu lagi?" ucap Ratna. Pitaloka hanya menghela nafas panjang dan berusaha menenangkan kedua sahabatnya.

"Belum saatnya aku menceritakan semuanya pada kalian!! Suatu saat, aku janji aku akan menceritakan semuanya pada kalian saat semuanya sudah bisa aku selesaikan!!"

"Kenapa harus begitu? Bukan kah kita pernah berjanji untuk saling membantu dan saling berbagi walau apa pun yang terjadi!??" ucap Farah.

"Iya aku tahu!! Tapi saat ini aku ingin menyelesaikan semuanya sendiri dulu Farah!! Tolong hargai keputusan ku!! Beri aku waktu untuk menyelesaikan semuanya!! Aku berjanji aku akan menceritakan semuanya pada kalian. Lagipula ini hanya salah paham saja!!" Farah dan Ratna hanya mengangguk dengan keputusan Pitaloka. Percuma mereka memaksa karna mereka tahu betul watak Pitaloka. Kalau mereka memaksa Pitaloka akan tetap bertahan dengan argumennya.

Saat Farah dan Ratna kembali ke ruangannya, Pitaloka memulai kembali pekerjaannya. Ditengah kesibukannya tanpa Ia sadari darah segar mengalir dari hidungnya. Ia kaget, cepat - cepat Ia mengambil tissue untuk membersihkan darah yang keluar dari hidungnya. Ia heran kenapa tiba - tiba kepalanya begitu sakit. 'Kenapa kepalaku rasanya sakit sekali? Sepertinya aku kelelahan!! Untungnya hanya mimisan biasa!!' bathinnya berpikir positif.

# # # #

Saat jam istirahat selesai, Pitaloka berjalan gontai menuju ruangan Lebay Karat. Langkahnya begitu berat saat Ia tepat berdiri di pintu ruangan Lebay Karat. Ia merasa sangat gugup dan takut untuk masuk ke ruangan itu. Ia sudah membayangkan apa yang akan terjadi.

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang