One Love - 47

1.6K 45 0
                                        

Part Sebelumnya, , ,

"Ada apa paman!? Apa terjadi sesuatu pada Pita??" tanya Ratna.

Pak Abu menarik nafas dalam dan memejamkan mata, berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Pitaloka, , , keadaannya, , , kian memburuk Puspa!! Jika tidak segera dilakukan operasi maka Pitaloka tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi!!!" ucap pak Abu berat dan walaupun Ia sudah berusaha menahan air matanya tetap saja butiran bening itu tidak bisa membendungnya terlalu lama.

"Apa, , , ,!!? Ya Allah, , ,!!" ucap bu Puspa menangis histeris sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia begitu syok saat mendengar penjelasan pak Abu.

"Tidak, , , itu tidak mungkin paman!? Bukankah selama ini Pitaloka sudah melakukan kemoterapi dan meminum obat?! Tapi kenapa keadaannya semakin memburuk!?" ucap Ratna yang histeris.

"Sel kankernya sudah menyebar keseluruh tubuhnya Ratna!! Dan sampai saat ini kita juga masih belum menemukan pendonor yang tepat untuknya!!"

Ratna kian histeris mendengar ucapan pak Abu.

"Tidak, , , Pita, , , Pita, , ,!! Aku mohon bertahanlah!!" isak Ratna.

"Ratna, , , sabar Ratna!!" ucap Rajo yang langsung memeluk Ratna.

"Ya Tuhan, , , Pita, , , Pita, , , ," ucap Farah pelan dan menangis.

Hampir saja Ia terjatuh karna tak sanggup berdiri. Kakinya begitu lemah karna Ia tak sanggup menopang tubuhnya. Humbalang dengan sigap memegang bahu Farah dan mendudukkannya di bangku.

"Sabar sayang!! Sabar!!"

Karina hanya bisa menangis dipelukan Limbubu saat mendengar kabar mengenai Pitaloka. Ia tak sanggup berkata - kata.

"Kenapa bisa seperti ini!!? Apa yang harus kita lakukan bang!? Apa yang harus kita perbuat agar Pita bisa bertahan!?" ucap bu Puspa.

"Aku juga tidak tahu Puspa!! Aku juga tidak tahu!! Aku bingung!! Kalau saja hal ini bisa ditukar dengan nyawaku aku siap Puspa!! Aku ikhlas!! Asal dia bisa sembuh dan selamat!! Aku telah gagal menjaganya Puspa!! Aku sudah lalai menjaga amanah dari kakakku!!" ucap pak Abu lirih.

"Apa Pita tahu dengan keadaannya!?" tanya Ratna yang masih dalam isak tangisnya.

"Sebaiknya kita jangan memberitahunya!! Aku takut kalau dia nantinya tahu dia akan semakin drop!!" ucap Humbalang.

"Aku setuju!! Sebaiknya kita bersikap biasa saja seolah - olah kita tidak tahu mengenai perkembangan kesehatannya!! Sembari kita berusaha untuk terus mencari pendonor yang tepat untuknya!!" ucap Rajo.

Semua yang masih larut dalam kesedihan hanya mengangguk pelan.

Sementara di dalam ruangan Pitaloka Gumara berjalan gontai mendekati ranjangnya. Ia melihat wajah Pitaloka yang sedang tertidur. Ia menatap dalam wajah itu. Masih terlihat cantik walau begitu pucat. Ia mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. Namun sayang, butiran bening itu tak mau bersahabat dengannya. Ia menangis sesenggukan saat melihat dan mengetahui keadaan Pitaloka yang sesungguhnya. Ia tak bisa membayangkan dirinya tanpa Pitaloka lagi. Kehilangan Pitaloka untuk selama - lamanya. Ia belum siap jika harus kehilangan orang yang sangat Ia cintai.

Ia menggenggam lembut tangan Pitaloka dan menciumi tangannya dengan deraian air mata yang terus mengalir. Kemudian Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Pitaloka. Mencium dahi Pitaloka dengan begitu lembut dan dalam sembari memejamkan kedua matanya.

Pitaloka merasakannya namun Ia tetap terpejam mencoba tetap tertidur agar Gumara tak tahu bahwa sebenarnya Ia belum tertidur sama sekali.

"Kau harus kuat Pita!! Kau harus kuat!! Demi aku bertahanlah!! Aku janji aku akan membahagiakanmu!! Aku mohon!! Aku mohon bertahanlah untukku!! Aku tidak sanggup kalau kau harus pergi dariku!! Aku mohon tetaplah disisiku!! Aku mencintaimu Pita!! Aku sangat mencintamu!!" ucapnya pelan masih dalam isak tangisnya dan mencium kembali tangan Pitaloka.

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang