Part sebelumnya, , ,
Pitaloka tengah bersiap - siap untuk ke bawah karna sudah janji dengan Karina dan yang lainnya untuk berkumpul bersama diluar, termasuk dengan Gumara, kekasihnya. Saat tengah bersiap - siap, tiba - tiba saja dari hidungnya, Pitaloka mengeluarkan darah dan Ia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya. Pandangannya berputar - putar dan gelap. Ia berusaha untuk menahannya menopang tubuhnya agar tetap berdiri, namun sayang perlahan - lahan tubuhnya kian melemah dan, , ,Ia terjatuh di lantai tak sadarkan diri dengan hidung yang masih mengeluarkan darah.
Gumara dan yang lainnya memutuskan untuk berkumpul di café tempat mereka biasa berkumpul. Saat semuanya sudah berkumpul di lobi kantor tampak hanya Pitaloka saja yang belum turun.
"Pitaloka kemana ya? Kenapa lama sekali?" tanya Farah sambil melihat jam di tangannya.
"Sabar Farah, sebentar lagi pasti dia akan turun!!" ucap Karina.
"Iya Farah kamu harus sabar sebentar lag!!" ucap Ratna.
"Bukan begitu, nanti tempatnya keburu penuh dan kita tidak dapat tempat!! Kalian kan tahu sendiri bagaimana cafe itu!! Apalagi ini kan mendekati weekend pastinya sudah banyak orang yang akan datang ke tempat itu karna tempat itu merupakan tempat favorit banyak orang!!" ucap Farah lagi.
"Begini saja lebih baik kalian duluan saja. Nanti aku dan Pitaloka akan menyusul!!" ucap Gumara.
"Baiklah kalau beigtu kami duluan dan akan mencari tempat untuk kita!!" ucap Humbalang.
"Ya sudah kalian hati - hati!!" ucap Gumara.
"Cepatlah menyusul!!" ucap Rajo. Gumara hanya mengangguk.
Saat mereka semua sudah pergi Gumara masih menunggu kehadiran Pitaloka. Namun karna begitu lama Gumara pun menelponnya. Namun tak ada jawaban dari Pitaloka. Gumara mulai gusar. Ia pun memutuskan untuk naik ke ruangan Pitaloka. Alangkah terkejutnya Gumara saat Ia berada di ruangan Pitaloka. Ia melihat Pitaloka tergeletak di lantai tak sadarkan diri dengan hidung yang darah. Ia berlari mendekati tubuh Pitaloka yang pingsan.
"Astaga!! Pita, , Pita, , Pita, , Kamu kenapa sayang? Apa yang terjadi Pita?" ucap Gumara panik.
Ia memegang pipi Pitaloka dan mencoba membangunkan Pitaloka. Namun nihil tak ada jawaban dari Pitaloka.
"Pita bangun sayang, , , apa sebenarnya yang terjadi Pita, , , Pita bangun!! Pita, , ,‼" ucap Gumara yang semakin panik.
Nampak Ia mulai menangis melihat keadaan Pitaloka yang tak sadarkan diri. Tanpa pikir panjang Ia kaitkan tangan Pitaloka di lehernya dan Ia mengangkat tubuh Pitaloka untuk segera di bawa ke Rumah Sakit. Ia berlari kecil menuju lift. Wajahnya menunjukkan kecemasan yang sangat mendalam.
Sesampainya di lobi kantor Ia langsung membawa Pitaloka menuju mobilnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi. Selama dalam perjalanan menuju rumah sakit, Ia terus menggenggam tangan Pitaloka. Ia tak ingin terjadi sesuatu pada kekasihnya ini.
# # # #
Sesampainya di rumah sakit Gumara langsung berlari memasuki koridor rumah sakit dan memanggil - manggil suster untuk meminta bantuan.
"Suster, , , suster, , , tolong saya suster!!" teriak Gumara.
Terlihat beberapa perawat berlari menghampiri Gumara dengan membawa ranjang beroda. Gumara langsung meletakkan tubuh Pitaloka ke ranjang tersebut. Mereka langsung menuju sebuah ruang perawatan.
"Maaf pak, bapak dilarang untuk masuk ke ruangan ini!" ucap perawat tersebut.
"Tapi saya mau melihat kekasih saya sus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...