Part Sebelumnya, , , ,
Bus yang di tumpangi Pitaloka mulai berjalan meninggalkan bandara. Terlihat mobil Gumara melaju keluar dari bandara beriringan dengan bus yang di tumpangi oleh Pitaloka. Saat dipersimpangan semua kendaraan berhenti karena lampu jalan menunjukkan merah. Saat itu pula bus yang di naiki Pitaloka berhenti di susul mobil yang sedang dikendarai Gumara. Tanpa disadari keduanya posisi mereka ternyata saling berdampingan. Gumara menoleh ke arah kanan dan, , , ,Saat menoleh bus tersebut melaju karna lampu hijau sudah menyala. Gumara pun mengambil ancang - ancang untuk bergerak melajukan mobilnya. Bus yang di tumpangi Pitaloka berbelok ke kanan sementara mobil Gumara berbelok ke kiri. Gumara terus memacu mobilnya dengan kencang.
Gumara sudah sampai di kantor nya dan langsung menuju ruang kerjanya. Ia tak menyadari bahwa di meja kerjanya ada sebuah amplop surat berwarna biru muda dan sebuah kotak kecil di atasnya. Ia melihat jam di tangannya. Sudah 3 jam Pitaloka pergi. Itu artinya Pitaloka pasti sudah sampai di tujuan. Ia pun memutuskan untuk menelpon Pitaloka, namun nomornya tidak aktif. Ia mencoba lagi, namun tetap saja sama. Gumara mulai gusar. Namun Ia tetap berpikir positif.
'Mungkin saja dia masih kelelahan! Baiklah nanti aku akan menghubunginya lagi!' gumamnya.
Kemudian Ia memandang keluar arah jendela. Saat Ia ingin menelpon Pitaloka lagi, barulah Ia melihat kotak kecil dan amplop surat itu di meja kerjanya. Lalu Ia mengambil kotak kecil itu dan melihat isinya.
Didalamnya berisi sebuah cincin yang Ia berikan kepada Pitaloka malam terakhir sebelum keberangkatan Pitaloka. Ia mengerutkan keningnya. Lalu mengambil amplop surat tersebut, membukanya dan membacanya.
'Kau tahu betapa bahagianya aku saat ada di dekatmu!! Dulu aku tak pernah menduga bahwa aku akan jatuh cinta padamu!! Begitu pun sebaliknya, aku tak pernah menduga kalau kau akan jatuh cinta padaku!! Ketahuilah saat bersamamu adalah saat yang paling bahagia untukku!! Kau telah memberi warna yang indah untuk hidupku!! Aku tak akan pernah melupakan hal itu!! Selamanya kau akan tetap dihatiku!!
Maaf kalau aku harus mengatakan ini padamu! Aku ingin kita mengakhiri semuanya! Bukan karna aku tidak mencintaimu! Justru karna aku sangat mencintaimu! Aku tak ingin kau terluka atas apa yang saat ini aku alami! Tapi ini adalah jalan yang terbaik untuk kita! Berpisah. . .!!!
Ketahuilah saat aku merasa sudah memiliki orang yang tepat, hatiku tidak akan berpindah meski raga kita berjauhan! Karna mencintaimu seperti bernafas bagiku, maka aku tidak mungkin berhenti mencintaimu!!
Sebenci apapun kau padaku, jangan pernah menghilangkan kebahagiaan yang pernah kuberikan padamu walaupun itu hanya sebutir pasir!! Karna aku juga akan melakukan hal yang sama!!Mungkin ini adalah jalan yang diberikan Tuhan untuk kita! Berpisah! Maaf bukan maksudku meninggalkanmu! Tapi aku tidak ingin membuatmu menderita dengan keadaanku!
Kelak jika ayahmu menginginkan kau hidup bersama orang yang menjadi pilihannya, aku harap kau bisa mencintainya sama seperti saat kau mencintaiku! Dan aku tak akan pernah menghilangkan rasa cintaku padamu! Berbahagialah walau tanpa aku!!
Selamat tinggal! Jaga dirimu baik - baik! Maaf kalau aku harus mengakhirinya dengan cara seperti ini! Aku mencintaimu Gumara!'Betapa terkejutnya Gumara saat membaca surat. Bait demi bait kalimat yang ditulis oleh Pitaloka. Yang mengatakan kalau Ia ingin berpisah dari Gumara. Ia mencoba menghubungi ponselnya namun tetap sama, tidak aktif. Ia merasakan dada nya sesak mendengar kalimat yang tertulis itu. Kalimat yang menginginkan mereka untuk berpisah. Ia pandangi cincin pemberiannya. Ia keluar dari ruangannya dan berlari dengan mata yang memerah. Semua pegawainya heran melihat Gumara yang tampak begitu khawatir.
Limbubu yang kebetulan lewat juga merasa aneh melihat sikap Gumara. Ia mencoba mengejar namun urung Ia lakukan karna Ia merasa Gumara akan baik - baik saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
عاطفيةCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...