Part Sebelumnya, , ,
'Mudah - mudahan saja dugaan ku salah. Kalau sampai itu terjadi, apa yang harus aku katakan pada Gumara. Aku melihat dia begitu mencintai Pitaloka. Aku belum pernah melihat tatapan mata Gumara yang seperti ini. Sorotan mata yang begitu bahagia saat bersamanya.' Gumam dokter Kadir saat keduanya menghilang dari hadapannya.# # # #
Selama perjalanan menuju rumah Pitaloka, Gumara tak melepaskan genggamannya pada Pitaloka. Pitaloka hanya tersenyum melihat tingkah kekasihnya ini. Tak lama mereka pun sampai di rumah. Gumara keluar dari mobil dan berlari kecil ke sisi mobil yang satunya lagi. Ia membukakan pintu untuk Pitaloka dan memapah Pitaloka berjalan masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum, , ," ucap keduanya.
"Wa'alaikumsalam, , ," jawab bu Puspa dan Pak Abu.
"Pita, kamu kenapa Nak?" tanya Pak Abu.
"Pita tidak apa - apa Paman!! Pita hanya merasa kurang enak badan saja!!"
"Kamu sakit Pita?" tanya bu Puspa.
"Tidak Bi. Hanya kelelahan saja kok. Setelah istirahat nanti juga baikan!!"
"Ya sudah, kamu istirahat saja di dalam! Gumara tolong kamu antarkan Pita masuk ke dalam biar Bibi buatkan teh untuk kalian!!"
"Iya Bi. Terima kasih!!" jawab Gumara. Setelah mereka masuk ke dalam kamar Pitaloka. Gumara langsung membaringkan tubuh Pitaloka di ranjang.
"Kau ini jangan perlakukan aku seperti orang sakit parah. Aku kan hanya kelelahan saja. Lagipula aku sudah tidak apa - apa!!" ucap Pitaloka.
"Tidak apa - apa! Kau tahu sayang, saat kau pingsan tadi aku sangat takut sekali. Aku takut terjadi sesuatu padamu. Kalau sampai terjadi sesuatu padamu aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri karna aku tidak bisa menjaga dan melindungimu. Aku tidak mau kehilanganmu sayang. Lebih baik aku mati kalau aku harus kehilanganmu!" ucap Gumara sambil menggenggam erat tangan Pitaloka dan mencium tangannya. Pitaloka bangkit dari rebahannya. Ia memegang kedua pipi Gumara dan menatapnya lembut.
"Jangan bicara seperti itu. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kalaupun nantinya terjadi sesuatu padaku. Kau harus tetap hidup. Apa pun yang terjadi!!" ucap Pitaloka lembut dengan mata berkaca - kaca.
"Aku mencintaimu. Hari ini, esok dan selamanya, Aku mencintaimu, , ," ucap Gumara.
"Aku juga mencintaimu!!" ucap Pitaloka lagi.
"Ya sudah, Aku pulang ya! Kau istirahatlah. Besok lebih baik tidak usah masuk!"
"Tidak apa - apa. Aku sudah baikan. Lagipula tidak mungkin aku meninggalkan pekerjaanku. Saat ini banyak sekali yang harus dikerjakan!!" ucap Pitaloka lagi.
"Ya sudah kalau begitu! Kalau itu mau mu. Besok aku akan menjemputmu!" ucap Gumara sambil mengecup kening Pitaloka dan berlalu dari kamarnya Pitaloka.
# # # #
"Pita, apa Kau baik - baik saja?" tanya Farah saat mereka berkumpul di kantin kantor.
"Iya Pita, Gumara kemarin bilang tiba - tiba saja Kau sakit makanya tidak bisa ikut bergabung!" ujar Ratna.
"Aku tidak apa - apa. Kalian jangan khawatir. Memang kemarin tiba - tiba saja badan ku lemas sekali. Tapi sekarang aku sudah sehat!"
"Beneran Kamu sudah sehat Pita? Tapi wajahmu itu pucat sekali Pita!" tanya Karina.
"Benar Pita. Aku khawatir padamu Pita!" ucap Ratna yang menunjukkan wajah cemasnya.
"Seharusnya kalau Kamu masih kurang sehat kamu itu tidak usah masuk Pita!" ujar Farah.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...