Part Sebelumnya, , ,
Gumara yang berusaha meyakinkan Pitaloka akan cintanya terhadap Pitaloka, akhirnya memutuskan pergi dari rumah Pitaloka. Saat melangkah keluar rumah, Ia masih berharap bahwa Pitaloka memanggilnya. Hujan yang turun dengan deras seolah ikut menangis menemani hatinya yang menangis. Namun ditengah derasnya hujan turun samar - sama terdengar suara seseorang memanggilnya.
"Gumaarraaa, , ."
Samar - samar Ia mendengar suara orang tersebut karna kalah dengan suara hujan yang turun dengan begitu derasnya.
Namun akhirnya Ia menoleh ke belakang saat namanya di panggil untuk yang kedua kalinya. Ditengah guyuran hujan yang deras, nampak seseorang berlari ke arahnya dan langsung memeluknya.
Dengan cepat Gumara membalas pelukan itu seolah Ia tak ingin melepasnya lagi. Pelukan yang selalu Ia inginkan. Pelukan dari orang yang Ia cintai.
"Maaf, , , maafkan aku, , , Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri, , , aku, , , aku menyayangimu!!" ucapnya masih memeluk Gumara.
"Aku juga sangat menyayangimu!! Aku mencintaimu , , ,!!" balas Gumara.
Bu Puspa dan Pak Abu tersenyum bahagia melihat keduanya. Dua orang yang saling mencintai bisa bersama walau mereka tahu jalan keduanya masih teramat panjang untuk memperjuangkan cinta mereka.
# # # #
"Apa!? Rindu!? Apa Karina tidak salah dengar Pa?!" tanya Karina.
"Iya!! Rindu adalah gadis baik!! Dia anak pemilik perusahaan besar di kota ini!! Anak dari Hangcinda!!"
"Tidak!! Karina tidak setuju!! Apa hebatnya Rindu?! Gadis sombong, manja, memiliki karakter dan watak yang buruk!! Jauh dimana - mana Pitaloka Pa!! Dia baik, cantik, cerdas, pintar dan mandiri, , ,"
"Jangan sebut - sebut namanya di depanku!!" ucap Lebay Karat tegas.
"Papa keterlaluan!! Apa susahnya sih Pa merestui hubungan mereka?! Mereka saling mencintai Pa!!? Selama ini Kak Mara selalu mengikuti keinginan Papa!! Apa salahnya sekali ini saja Papa menuruti keinginan Kak Mara!!"
"Cukup!! Kau tidak tahu apa - apa!! Papa lebih tahu mana yang terbaik untuk Gumara!!"
"Mungkin menurut Papa yang terbaik tapi belum tentu terbaik buat Kak Mara!! Dan menurut Karina yang terbaik buat Kak Mara adalah Pitaloka!!" ucap Karina sambil berlalu pergi meninggalkan ayahnya.
Lebay Karat hanya terdiam sambil menahan amarahnya setelah berdebat dengan anak gadisnya.
"Apa benar Papa akan menjodohkan Mara dengan Rindu?!" tanya Ratih. Lebay Karat hanya mengangguk.
"Aku tidak setuju dengan rencana mu itu Pa!!"
"Kenapa Kau ikut - ikutan!?"
"Tidak perlu Aku jelaskan lagi alasannya!! Papa sudah tahu jawabannya dan Papa sudah mendengarnya dari mulut Karina!! Aku tidak sudi anakku harus hidup bersama orang seperti Rindu!!" ucap Ratih sambil pergi meninggalkan Lebay Karat.
"Sampai kapan pun keputusanku tidak akan berubah!!" gumam Lebay Karat.
# # # #
Hujan deras yang mengguyur malam itu perlahan - lahan berhenti. Nampak sepasang insan yang tengah di mabuk asmara itu masih dalam posisi seperti tadi, berpelukan seakan tak ingin melepasnya satu sama lain. Saat Pitaloka hendak ingin melepaskan pelukannya, Gumara melarangnya.
"Tunggulah sebentar lagi!! Aku masih ingin seperti ini!!" ucap Gumara.
"Ini sudah malam lagipula hujan sudah berhenti!! Aku kedinginan!!" mendengar ucapan Pitaloka Gumara langsung melepaskan pelukannya. Menatap Pitaloka lekat lalu tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...