One Love - 20

1.4K 47 1
                                    

Part Sebelumnya, , ,

"Sudah jangan menangis lagi." ucap Gumara sambil membalikkan tubuh Pitaloka untuk menghadapnya dan mengusap air mata yang mengalir di pipi Pitaloka kemudian memeluknya dengan erat.
Dari kejauhan terlihat seseorang sedang memperhatikan mereka dari atas balkon hotel. ''Harus dengan cara apalagi aku memisahkan mereka?'' ucapnya geram.

"Lebih baik Papa menyerah dan merestui mereka Pa!! Mama melihat mereka begitu saling mencintai!!" Ucap Ratih.

"Tidak akan!! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menyerah!!"

"Kamu terlalu egois Pa!! Terlalu mementingkan dirimu sendiri tanpa memikirkan kebahagiaan anakmu!!"

"Sudah cukup!! Aku tidak mau berdebat lagi soal masalah ini!" ucap Lebay Karat yang pergi meninggalkan Ratih di balkon hotel untuk kembali ke ruangan ballroom.

Ratih yang memandang Gumara dan Pitaloka dari kejauhan merasa sedih. Ia tidak bisa membayangkan apa lagi yang akan dilakukan oleh suaminya terhadap mereka. "Mama harap kalian kuat Nak!! Mama tetap mendukung kalian Nak!! Mama ingin kalian bahagia!!" Ucapnya.

# # # #

"Nah seperti itu Karina. Menyenangkan sekali selama berada di Australia. Tempat - tempatnya sangat bagus. Dan aku ingin kembali lagi kesana!" seru Rindu kepada Karina. Namun Karina tak menghiraukan ucapan Rindu. Karina terlihat sudah bosan dengan ocehan Rindu yang selalu membanggakan dirinya sendiri.

"Oh ya Rindu. Kapan - kapan kita ngobrol lagi ya!! Aku ingin bersama pacarku. Kasian dia karna sudah dari tadi aku cuekin dia!!" ucap Karina sambil berlalu pergi meninggalkan Rindu. Rindu yang masih asyik bicara tiba - tiba terdiam karna di tinggal pergi begitu saja oleh Karina.

"Hhhhaaahhh aku lelah sekali mendengar ocehannya. Selalu saja seperti itu. Sifat sombongnya tak pernah berubah!" ucap Karina di hadapan Alim, Alang, Rajo, Farah dan Ratna.

"Sabar ya sayang!" ucp Alim.

"Aku sudah cukup sabar Alim! Rasanya aku ingin sekali membungkam mulutnya itu dengan tissue tebal biar dia diam!!" ucap Karina kesal.

"Hahaha, , , ide bagus tu! Tapi Kau hebat adikku. Kau mampu menahannya agar dia tak menyusul Gumara!!" ucap Rajo.

"Iya Karina, Kau memang hebat. Itu baru namanya adikku!" ucap Alang sambil tertawa.

"Aiiihhh kakak ini giliran harus menghadapai nenek lampir itu saja baru diserahkan padaku. Tapi tidak apa - apa aku melakukan semua ini demi Kak Mara!!" ucap Karina yang masih kesal.

"Apa mereka masih di pantai Alim?" tanya Rajo.

"Iya Rajo!! Tadi aku sempat melihat mereka dari kejauhan. Sepertinya mereka menikmati pesta ini dengan cara mereka sendiri.!! ucap Alim.

"Kau benar! Biarlah mereka berdua menikmatinya di pinggir pantai. Dan kita, kita nikmati saja pesta ini disini!!" ucap Alang. Semuanya larut dalam pesta itu.

# # # #

Malam semakin larut. Hembusan angin malam yang dingin perlahan menembus tubuh mereka. Gumara mulai tampak kedinginan. Begitu juga dengan Pitaloka.

"Sayang, kita pulang ya. Sudah larut!!" ucap Gumara lembut.

"Jujur, aku masih ingin di sini!!" ucap Pitaloka.

"Heeeyyy, ini sudah malam!! Lagipula kondisi badanmu belum pulih benarkan? Aku tidak mau Kau sakit lagi seperti kemarin!!" ucap Gumara lagi.

"Hmmmm, , , iya!!" balas Pitaloka. Namun saat Pitaloka mulai meregangkan pelukannya tiba - tiba saja hidubg Pitaloka mimisan. Kontan membuat Pitaloka terkejut. Terlebih lagi Gumara yang tampak khawatir.

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang