Part Sebelumnya, , ,
Setelah Pitaloka berbicara dengan Lebay Karat atas ketidaksukaan nya terhadap Pitaloka yang menutupi rasa cintanya pada Gumara. Limbubu menghampiri Pitaloka berusaha menghibur Pitaloka dan mencoba menenangkan Pitaloka.
Terlihat Gumara duduk di teras halaman belakang rumahnya. Terlihat Ia memegang hp nya dan memainkan gantungan ponsel yang diberikan Pitaloka padanya. Ia terus memandanginya tanpa menyadari kehadiran ayahnya.
"Bisa Kau jelaskan padaku mengenai kejadian siang tadi? Apa sebenarnya yang kalian lakukan di lift tadi?"
"Tidak terjadi apa - apa Pa!!" jawab Gumara dengan malas.
"Kalau tidak terjadi apa - apa bagaimana bisa posisi kalian sangat memalukan seperti itu?" tanya Lebay Karat yang mulai marah pada anaknya.
"Aku berusaha melindunginya dari orang - orang di sekitarnya!!"
"Melindungi? Sejak kapan kau menjadi pelindungnya?? Sementara hanya kalian berdua di dalam lift itu? Apa itu merupakan kewajibanmu untuk melindunginya?"
"Kalau iya kenapa? Apa aku salah melindungi orang yang aku cintai??! Lagipula Papa bisa liat dari CCTV apa yang kami lakukan!!" ucapan Gumara membuat mata Lebay Karat melotot dan marah.
"Sudah sejauh mana hubungan kalian?" tanya Lebay Karat.
Gumara hanya diam tanpa mengatakan apa pun. "Kenapa kau tidak menjawab?"
"Untuk apa Aku menjawabnya? Kalau pun aku menjawab apa Papa akan merestuinya? Apa Papa akan merubah sikap Papa dan meyukainya? Tidak kan Pa!! Apa yang membuat Papa tidak menyukainya? Bukankah dia orang yang Papa percayai!!" ucap Gumara seolah melampiaskan rasa sesak yang saat ini Ia rasakan.
"Aku memang mempercayainya dalam hal pekerjaan tapi tidak untuk jadi menantuku!!"
"Beri aku alasan yang tepat kenapa Papa tidak menyukainya?"
"Karna dia karyawanku!" bentak Lebay Karat.
"Apa? Bukankah Farah, Ratna dan Limbubu juga merupakan karyawan Papa? Lalu kenapa Papa merestui mereka dengan ketiga saudaraku Pa?! Lalu aku?? Kenapa Papa tidak memberikan restu itu padaku???!!"
"Dia berbeda!! Dia tidak sama dengan mereka dan juga kita!!" ucap Lebay Karat dengan nada tinggi hingga membuat orang - orang di dalam rumah itu menghampiri mereka.
"Ada apa ini Pa?" tanya Ratih kepada suaminya yang terdiam. "Mara kenapa kamu nak? Ada apa ini?" tanya Ratih lagi, air matanya mulai mengalir mendengar pertengkaran mereka.
"Jadi hanya karna itu? Hanya karna itu Papa tidak merestui kami? Hanya karna dia berbeda?? Apa yang Papa ucapkan padanya hingga dia menepis rasa cinta yang di milikinya untuk ku?? " tanya Gumara lirih yang tak percaya dengan ucapan ayahnya. "Apa hebatnya punya status derajat tinggi tapi hati tidak memilki derajat yang tinggi Pa? Dimana Papa yang aku kenal sebagai seorang pria berjiwa sosial tinggi?"
"Kau sudah berani melawan Papa!! Apa sekarang Kau sudah menjadi seorang yang pembangkang? Apa karna gadis itu yang telah merubahmu menjadi seorang yang lebih buruk?"
"Jangan menyalahkan Pitaloka Pa! Dia tidak membuatku menjadi lebih buruk. Malah sebaliknya!! Dia yang telah merubahku menjadi lebih baik!!" ucap Gumara getir menahan amarahnya. "Selama ini, aku selalu menuruti keinginan Papa tanpa protes sedikit pun Pa, walaupun sebenarnya hatiku menolak keinginan Papa!! Tapi untuk kali ini aku minta maaf Pa, aku tidak bisa!! Aku tidak bisa menuruti keinginan Papa lagi!! Aku mencintainya Pa!!" ucap Gumara yang membuat semuanya terdiam.
"Kau benar - benar keterlaluan!! Kau sudah berani menentangku!! Kau sudah dibutakan oleh cinta!!"
"Ya! Cinta memang sudah membuatku buta!! Tapi Papa yang membuatku mencintainya!! Kalau Papa tak merestui kami, kenapa Papa membuatnya masuk dalam kehidupanku!! Beberapa bulan kami bersama Pa, bahkan menjadikannya asistenku, membuatku harus terbiasa dengan kehadirannya, apa maksud Papa sebenarnya?" protes Gumara.Lebay Karat masih terdiam mendengar ucapan Gumara.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...