One Love - 8

1.7K 70 1
                                    

Part sebelumnya, , ,

Pitaloka yang masuk ke ruangan Gumara kaget saat Ia melihat Gumara tidak ada diruangannya. Ia pun meletakkan sebuah bingkisan kecil di meja Gumara. Gumara yang melihat bingkisan tersebut langsung membukanya dan tersenyum saat melihat isinya.

Gumara membuka perlahan isi bingkisan tersebut dan tersenyum saat melihat isinya. Sebuah gantungan ponsel unik yang belum pernah Ia lihat dimana pun. Ia langsung memasangnya di ponselnya. Ia begitu suka dengan hadiah pemberian itu walaupun sebenarnya Ia tahu siapa yang memberikannya karna ia pernah melihat desain yang sama persis dengan gantungan ini.

'Pasti kau nanti juga akan mengakuinya!!' gumamnya dalam hati sambil tersenyum.

Hari sudah begitu larut malam. Tapi Pitaloka masih saja berkutik dengan layar computer diruang kerjanya. Sementara Ratna, Farah dan Limbubu serta beberapa karyawan yang lainnya sudah lebih dulu pulang. Hanya tinggal dia di ruang kerja itu. Ternyata tak jauh berbeda dengan Pitaloka, Gumara juga masih di dalam ruangan nya. Karna merasakan haus Gumara keluar dari ruang kerjanya dan bergerak ke dapur untuk membuat teh. Saat Gumara kembali dari dapur kantor tanpa sengaja ia melihat satu ruangan dengan lampu yang masih menyala. Ia mendekati ruangan tersebut, ternyata ruangan itu adalah ruangan Pitaloka dan Ia melihat Pitaloka yang masih bekerja. Ia memperhatikan Pitaloka. Karna sedikit merasa lelah Pitaloka duduk bersandar dikursi kerjanya sambil mengangkat kedua tangannya untuk mereganggkan otot - ototnya karna terlalu lelah duduk seharian. Tanpa disadari olehnya Ia melihat Gumara yang sudah berdiri di depan pintunya yang sedang memperhatikannya sedari tadi. Mata mereka bertemu.

"Kau belum pulang?" tanya Gumara. Pitaloka menggeleng.

"Kau sendiri kenapa belum pulang??!!"

"Pekerjaan ku masih banyak!! Tapi sebentar lagi juga selesai!! Apa kau sudah makan?"

"Belum, mungkin setelah pekerjaan ini selesai baru akan makan!" terlihat Gumara mengambil ponselnya dari saku celana dan nampak menelpon seseorang. Saat Gumara mengangkat ponselnya terlihat dengan jelas oleh Pitaloka gantungan ponsel yang dipasang di hp Gumara. Pitaloka tersenyum tipis, dia tidak menyangka Gumara akan memekai gantungan ponsel pemberiannya itu. Namun Ia tutupi dengan berpura - pura tidak tahu. "Ya baik saya tunggu sekarang!! Terima kasih!!"

"Pulang nya nanti saja, kita makan dulu aku sudah memesan makanan untuk kita berdua!!" ucap Gumara lagi. Pitaloka hanya mengangguk. Tak lama makanan yang di pesan sudah datang. Mereka makan bersama di ruang kerja Gumara. Mereka duduk saling berhadapan.

"Heyy menurutmu bagus tidak??" tanya Gumara sambil menunjukkan hp nya.

"Bagus, , ,!!" jawab Pitaloka singkat.

"Ada seseorang yang memberikan hadiah ini padaku!! Aku tidak tahu siapa!! Tapi aku yakin dia pasti penggemar rahasiaku!!" Pitaloka yang mendengarnya melotot ke arah Gumara.

"Memangnya kau sekeren itu sampai - sampai ada yang mengagumimu???" sewot Pitaloka.

"Heeyyy kenapa kau yang sewot?" tanya Gumara sambil tersenyum meledek.

"Tidak, aku tidak sewot, , ,!!" jawab Pitaloka gugup. "Sudah jangan menatapku seperti itu!! Cepat lah makan, aku ingin cepat pulang!!" lanjutnya lagi.

"Kau tahu tidak, sikapmu yang seperti itu begitu mencurigakan!! Tapi, , , terima kasih ya untuk hadiahnya!!" ucap Gumara sambil menunjukan gantungan ponsel itu. Pitaloka hanya menunduk karna malu.

"Memangnya siapa yang memberikan itu???" tanya Pitaloka yang masih berpura - pura tidak tahu.

"Kau pikir aku tidak tahu kalau ini darimu!??" ucap Gumara dengan senyum yang lebar dan merasa menang. Pitaloka yang tertangkap basah hanya diam menunduk.

One Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang