Part sebelumnya, , ,
Tampak orang - orang yang berada di halaman rumah itu tengah asik mengobrol bercanda gurau sambil menikmati makanan yang telah mereka siapkan. Perlahan dan pasti Limbubu dan Pitaloka memasuki halaman belakang rumah tersebut."Maaf semuanya aku terlambat!" ucap Limbubu.
Semua mata melihat ke arah Limbubu betapa terkejutnya semua orang yang ada di sana saat melihat sosok seorang wanita yang datang bersama Limbubu, , ,
Sontak semua mata tertuju pada kehadiran Limbubu. Mereka tampak begitu kaget melihat kehadiran seorang wanita yang sudah lama mereka rindukan. Kecuali Gumara Ia masih sibuk dengan panggangannya. Karna Ia berpikir bahwa Limbubu hanya datang seorang diri.
Begitu juga dengan wanita itu. Sontak terperanjat kaget melihat orang - orang yang ada di hadapannya saat ini. Orang - orang yang Ia rindukan. Terlebih pada sosok seorang pria yang berdiri tegak tanpa menoleh ke arah Limbubu dan dirinya. Pria yang sudah sangat lama Ia rindukan. Matanya berkaca - kaca melihat orang - orang yang ada di hadapannya. Berusaha untuk menahan tangisnya. Ia mundurkan satu langkah kakinya. Seolah tak kuat melihat apa yang ada di hadapannya. Kakinya bergetar. Kalau saja Limbubu tak memegangnya mungkin Ia sudah terjatuh terduduk di lantai. Untung saja saat ini Limbubu memegangnya erat seolah menguatkan lagi Pitaloka dan ingin mengatakan bahwa semuanya akan baik - baik saja.
"Pitaloka!?"
Ratna adalah orang pertama yang menyebut nama wanita itu. Sontak saja membuat Gumara menoleh ke arahnya. Matanya membulat saat melihat ke arah orang yang disebutkan oleh Ratna. Terkejut akan kehadiran orang yang telah menghancurkan hatinya sekaligus orang yang selama ini masih Ia rindukan. Tanpa Ia sadari Ia menjatuhkan alat pengapit makanan yang berada di tangannya. Matanya berkaca - kaca. Begitu juga dengan Pitaloka. Ia terperanjat saat melihat sosok Gumara yang menatapnya dengan tajam. Lama mereka saling berpandangan satu sama lain walau bukan dari jarak yang dekat.
"Pita!? Pita!! Apa ini benar - benar kamu Pita??!!" ucap Ratna berlinang air mata.
Ia berjalan mendekat menatap wajah Pitaloka dan langsung memeluk Pitaloka.
"I, , , iya Ratna!! Ini aku!!" ucap Pitaloka yang juga menangis karna bisa dibendungnya lagi.
"Pita!! Apa kamu baik - baik saja!? Kemana saja kamu selama ini Pita?! Aku merindukanmu!! Aku rindu sekali padamu Pita!!"
"Aku baik - baik saja Ratna!! Aku baik - baik saja!! Aku juga sangat merindukanmu!!"
"Pita!! Aku tidak menyangka kamu akan datang Pita!!" ucap Farah yang juga menangis dan langsung memeluk Pitaloka. Ketiganya berpelukan untuk melepas rasa rindu mereka.
Karina mendekat ke arah Limbubu karna Ia melihat Limbubu menangis haru. Karina berusaha menenangkan Limbubu. Menyapu bahu Limbubu perlahan. Limbubu membalasnya dengan menggenggam erat tangan Karina.
"Akhirnya kau menampakkan dirimu Pita!" ucap Humbalang.
"Iya kami semua sudah sangat merindukanmu!! Terutama, , , " ucap Rajo yang terputus dan melirik ke arah Gumara.
Gumara hanya membuang wajahnya ke depan. Ia melihat ke atas menatap langit agar air matanya tak jatuh. Jujur Ia ingin menangis karna dapat melihat orang yang sudah sangat Ia rindukan. Namun Ia tepis karna Ia ingin terlihat tegar. Ia sendiri bingung dengan apa yang saat ini Ia rasakan. Rasa senang, bahagia, sedih dan marah serta benci semuanya bercampur menjadi satu.
# # # #
Setelah beberapa lama. Limbubu dan yang lainnya memberikan waktu kepada Pitaloka dan Gumara untuk berbicara berdua. Terlihat Gumara berdiri dengan kedua tangannya yang berada di dalam saku celana nya. Ia menatap ke depan. Sedangkan Pitaloka terduduk di bangku panjang yang ada di halaman tersebut. Lama mereka terdiam. Tak satu pun dari mereka berusaha untuk memulai pembicaraan. Seolah - olah bibir keduanya kelu dan benar - benar terkunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...