Part sebelumnya, , ,
"Tapi dengan kalian seperti ini, ini akan menyakitkan untuk kalian berdua!! Kalian masih saling mencintai!! Tapi kalian masih sama - sama menyimpan egois yang begitu besar!! Tidak baik jika kalian seperti ini terus!! Dengar nak!! Ego tidak akan membuat semuanya jadi lebih baik!! Malah justru akan membuat kalian saling menyakiti satu sama lain!! Merendahlah sedikit!! Turunkanlah ego yang ada pada diri kalian demi kebahagiaan kalian sendiri!! Dengar nak menurunkan ego yang begitu besar tidak akan merendahkan diri kita!! Malah akan membuat kita terlihat mulia!!"
Pitaloka terus terisak di pelukan bibinya. Ia meresapi kata - kata bibinya.
Di taman rumah sakit terlihat Gumara sedang duduk sambil memegangi ponselnya. Ia memandangi ponselnya dengan lekat. Sebuah foto yang tersimpan dari kenangannya bersama Pitaloka. Tanpa di sadarinya dokter Kadir datang dan sudah duduk berada tepat di sebelahnya.
"Sedang memikirkan apa?!"
"Ehhhh, , , Om!!"
"Apa Pitaloka masih belum ingin bertemu denganmu?!"
Gumara hanya mengangguk pelan lalu menunduk. Kemudian Ia angkat kepalanya. Matanya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
"Sabarlah!! Om yakin dia juga ingin kau berada di dekatnya hanya saja Ia masih membutuhkan waktu!! Kau tahu kan selama ini dia menyembunyikan semuanya seorang diri!! Merahasiakan semuanya!! Lalu tiba - tiba kalian muncul dihadapannya dan mengetahui semuanya disaat Ia benar - benar dalam keadaan lemah!!"
"Aku tahu om!! Tapi sampai kapan!? Aku takut aku tidak bisa menemaninya di saat hal terburuk kelak akan terjadi padanya!! Aku ingin menemaninya disaat dia benar - benar dalam keadaan apa pun!! Aku ingin terus berada disisinya!! Terus menjaganya!! Aku takut kehilangan dia untuk yang kedua kalinya om!! Kalau saja waktu bisa ku putar ulang aku lebih memilih aku saja yang mengalaminya!!"
"Kau begitu mencintainya Gumara!! Baru kali ini Om melihatmu seserius ini!! Dulu Om mengenalmu dan melihatmu sebagai seorang pria playboy yang selalu bergonta - ganti pasangan!! Tapi sekarang kau begitu tulus dan hanya mempertahankan hatimu untuk satu orang yaitu hanya untuknya!! Dan ternyata kau bisa rapuh hanya karna seorang Pitaloka!!" ucap dokter Kadir sambil meledek Gumara.
"Dia berbeda Om!!"
"Kau benar!! Dia memang berbeda!! Dengan apa yang dia alami saat ini saja dia mampu menjalankan hidupnya dengan sangat baik!! Bahkan Ia mampu membantu orang yang ada di sekitarnya!! Membantu Bokoh dan teman - temannya yang menjalani hidupnya dengan sangat tidak baik menjadi sangat baik!!"
Gumara tersenyum mendengar ucapan om nya.
"Itu lah yang membuatku tak bisa melupakannya!! Walau hatiku begitu sakit saat dia pergi dariku tanpa memberi tahukan alasannya!! Tapi hal itu pula lah yang membuatku bertahan!! Jujur sebenarnya aku sudah lama tertarik padanya!! Jauh sebelum kami saling bertemu untuk yang kesekian kalinya!! Dia adalah wanita dengan sejuta kecuekan dan wanita terjutek yang pernah ku temui!! Aku ingat saat pertama kali aku bertemu dengannya!! Saat dimana aku pulang hanya untuk berlibur!!"
"Benarkah??!"
"Hmmmm, , , iya!! Saat itu aku melihat Pitaloka tampak sedang berlari memasuki gedung kantor dan menuju salah satu ruangan sambil melihat ke arah jam tangannya!! Karna sedang terburu - buru dia tidak melihatku yang berada di hadapannya!! Dia menabrak ku hingga teh yang ku pegang tumpah mengenai bajunya dan Ia terjatuh!! Map dan beberapa dokumen yang di pegang olehnya berserakan di lantai!! Aku melihat dia berdengus kesal dan hendak melabrak ke arahku!! Aku memakluminya dia pasti sangat marah karna aku sudah berani berdiri menghalangi langkah kakinya!! Namun hal itu Ia urungkan mungkin karna saat melihat penampilan ku yang begitu rapih!! Mungkin Ia beranggapan bahwa aku tidak akan mau disalahkan walau sudah jelas kalau aku salah!! Dan mungkin juga dia berpikiran bahwa aku adalah tamu perusahaan Papa!! Lalu aku menawarkan diri memberikan bantuan padanya!! Tapi apa yang ku dapat!? Tawaranku ditolak mentah - mentah olehnya dan dia menepis tanganku dengan cukup kasar!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...