Part sebelumnya, , ,
Pitaloka terlihat sedang asyik dengan mendesain sketsa dan accsesorries. Sedangkan Gumara yang sedari menyetir terlihat gelisah, tanpa disadari Ia sedikit oleng saat membawa mobil dan dari arah depan tiba - tiba saja ada seorang pria sedang menyeberang sehingga membuat Gumara kaget dan, , , ,
Gumara memberhenti mobil dengan mendadak dan membuat Pitaloka kaget.
"Heyy, kau ini apa - apaan sih?! Kalau menyetir yang benar!! Kau hampir saja mencelakai orang yang ada disekitarmu!!"
"Diamlah, kau ini bawel sekali!! Apa kau tidak melihat tadi ada orang yang menyeberang, dan itu membuatku kaget!! Lagipula aku haus, cepat lah kau turun dan belikan aku minuman!!"
"Apa?? Kenapa bukan kau saja yang turun?? Kau tidak lihat aku sedang apa??"
"Kau ini dari tadi aku perhatikan hanya memegang buku!! Mana mobil ini panas sekali tidak ada AC-nya, lagipula kenapa dari tadi kau diam saja?? Kau membuatku seperti patung saja??"
"Oohh jadi dari tadi kau memperhatikanku??! Pantas saja tadi hampir menabrak, kau tidak konsentrasi menyetir rupanya!!??"
"Sudahlah kau ini bawel sekali!! Cepatlah turun aku sudah haus sekali!!"
Pitaloka mendengus kesal dan melirik Gumara dengan geram. Mau tidak mau akhirnya Pitaloka turun untuk membeli apa yang diminta oleh Gumara dan Ia meninggalkan buku sketsanya didalam mobil. Gumara melihatnya dan membuka satu persatu hasil desain Pitaloka. Ia berdecak kagum melihatnya.
'Bagus sekali desainnya! Dalam keadaan di mobil saja dia bisa mendesain sebagus ini! Pantas saja Papa merekrutnya masuk ke bagian kreatif!!' ujarnya dalam hati sambil tersenyum."Ini, , , !!" ucap Pitaloka sambil menyerahkan minuman kepada Gumara.
"Lain kali aku tidak mau naik mobil ini!! Panas sekali!!" ucap Gumara kesal. Pitaloka hanya menghela nafas panjang.
"Dasar anak manja!!" gerutunya pelan namun terdengar oleh Gumara walaupun samar - samar.
"Apa yang kau katakan??"
"Tidak!! Tidak ada!!" ucapnya sambil mengarahkan wajahnya ke arah jendela mobil.
# # # #
Gumara dan Pitaloka sudah sampai di lokasi proyek. Mereka meninjau lokasi pembuatan proyek tersebut. Tak terasa, tampak hari semakin siang. Pitaloka melihat jamnya dan mengintruksikan semua pekerja untuk istirahat.
Mereka memilih makan siang disebuah warung kecil yang cukup ramai. Pitaloka dan beberapa karyawan berjalan beriringan memasuki rumah makan tersebut. Tampak Gumara agak ragu untuk masuk ke tempat itu. Pitaloka yang melihatnya langsung menghampiri.
"Kenapa?? Kok berhenti?!"
"Kau yakin kita makan di tempat seperti ini?"
"Tentu saja!! Memangnya kenapa??" ucap Pitaloka dan melihat wajah Gumara.
"Tenang saja, tempatnya bersih dan makanannya juga enak kok!! Kalau kau mau cari tempat lain silahkan saja! Tapi jaraknya sangat jauh dari sini!!" terang Pitaloka seakan tahu akan keraguan Gumara yang terlihat dari wajahnya.
Karna sudah lapar mau tidak mau Gimara akhirnya ikut juga masuk ke warung tersebut. Saat makanan sudah tersaji di meja makan, Gumara sedikit ragu dengan makanan yang sudah disajikan di meja makan. Sementara Pitaloka dengan lahapnya menyantap makan siangnya dengan santai.
"Ayo makan, ini enak!!" ucap Pitaloka sambil menyuapkan makanan itu ke mulutnya. Ia melihat Gumara yang masih ragu untuk memakannya. Tanpa pikir panjang Pitaloka menyendokkan makanan tersebut dan menyodorkannya ke arah mulut Gumara.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love (Complete)
RomanceCinta memang penuh misteri. Kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Begitu juga dengan Pitaloka, Ia tak pernah meminta dan tak menyangka dengan siapa dia jatuh cinta. Dan siapa yang menyangka bahwa orang yang selama ini di ben...