Chapter 05 : Membunuhmu Secara Perlahan

3.4K 358 13
                                    

Playlist: Lemon Tree - Fool's Garden

.

Separate

Chapter 05 : Membunuhmu Secara Perlahan

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Romance, Action, Mistery & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

Source pic's : Pinterest

...

"Aku tidak bisa menundanya lagi," bisik Naruto pelan. Ini sudah seminggu Naruto menetap di Apartemen Sasuke. Bukannya tidak ingin pulang, wanita itu masih menimang-nimang, apakah tebakannya benar atau salah? Wanita itu takut Sasuke akan semakin diincar oleh Akatsuki karena menyembunyikan dirinya dikediaman sang Uchiha.

"Tidak, ini demi Sasuke. Dia akan semakin diincar jika mengetahui keberadaanku disisinya," bisik Naruto lagi sembari sesekali melirik Sasuke yang sedang duduk dengan tenang di sofa panjangnya, sedang berkutat dengan laptop serta tumpukan dokumen yang pria itu bawa dari kantor dan memutuskan untuk mengerjakan di apartemen.

Naruto tidak mengerti, mengapa sikap Sasuke begitu? Maksudnya, Sasuke lebih memilih menemaninya dibandingkan berangkat ke kantor dan mengerjakan kewajibannya. Namun kenyataannya, pria itu memang berangkat ke kantor, lalu tiga jam kemudian Sasuke kembali dengan setumpuk dokumen yang dibawanya dari Kantor.

Kepala wanita itu mendadak berdenyut nyeri. Sepertinya dia butuh aspirin saat ini. Mempelajari dokumen asli yang berada di flashdisk itu, menghadapi tingkah Sasuke yang semakin aneh setiap harinya dan selalu saja ada pertengkaran kecil antara Sasuke dan dirinya di setiap pagi. Sepertinya itu cukup membuat Naruto migraine.

"Tidak perlu menatapku seperti itu, Naruto. Nanti kau jatuh cinta padaku," Sasuke terkekeh pelan melihat wajah masam Naruto. Dengan langkah panjang-panjang, Naruto mendekati Sasuke lalu duduk tepat disampingnya, sedetik kemudian dokumen yang sebelumnya berada di tangan Sasuke beralih ke tangan Naruto.

"Tolak," kata Naruto dengan wajah yang bertambah masam setelah membaca dokumen yang dipegang oleh Sasuke tadi. "Bagaimana ingin mengacc senjata seperti itu? Kau akan menolaknya 'kan?"

"Lihat bobotnya itu! 25 kilogram? Senapan macam apa itu? Berat sekali untuk ukuran senjata dengan magazine berisi 3 butir peluru. Bahkan XM500 yang berbobot 11,8 kilogram saja magazinenya berisi sepuluh butir peluru," cerocos Naruto sambil bersidekap dada.

Sasuke menatap Naruto takjub, bagaimana bisa wanita yang baru ditemuinya seminggu yang lalu itu sangat tahu tentang senjata? Apakah ia seorang tentara? Atau Naruto pengoleksi senjata api? Tapi sepertinya tidak keduanya karena yang ia lihat, Naruo bersikap normal seperti wanita biasa pada umumnya.

"Mengapa kau tahu jika aku akan menolaknya? Spesifikasinya tidak cocok dengan motto Uchilitary dalam pembuatan senjata. Jadi mana mungkin aku mengacc-nya?"

Naruto bertepuk tangan sesaat, menyetujui perkataan sang Uchiha. "Simple, berspesifikasi tinggi, dan mengagumkan,. Itu adalah motto Uchilitary dalam membuat senjata. Dan senjata itu tidak cocok untuk direalisasikan, spesifikasinya rendah, dan tidak mengagumkan sama sekali."

Sasuke tersenyum tipis kala melihat reaksi Naruto yang terbilang anti mainstream dari wanita lainnya. Sasuke sadar, semenjak Naruto tinggal bersamanya, wanita itu tidak banyak menuntut seperti wanita-wanita yang selalu dikencaninya.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang