Chapter 36 : Telling Them

704 122 7
                                    

Separate

Chapter 36 : Telling Them

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : M

Genre : Crime, Action, Mistery, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier

Playlist : Avenged Sevenfold - So Far Away

.

"Mau kemana kau?"

Tubuh Naruto seketika menegang saat indra pendengaran nya menangkap suara seseorang yang sangat dikenalinya. Suara langkah kaki pun bergema di ruangan itu beberapa detik kemudian, sementara Naruto sendiri berdiri kaku dengan Konan yang berada dalam papahannya.

"Kau pikir kau ingin pergi kemana?" tanya sosok itu dengan nada dinginnya. "Kau mencoba melarikan diri, huh?" tanyanya lagi namun sama sekali tidak Naruto gubris.

"Ada apa? Kenapa kau diam? Jangan bilang kau sudah menyerah kalah bahkan sebelum peperangan itu dimulai?" tanyanya lagi dengan nada mencemooh yang terdengar begitu menyebalkan di telinga Naruto. "Kasihan sekali adikku ini."

"Mau apa kau kemari?" Tanya Naruto tanpa menurunkan kewaspadaannya saat Deidara berdiri tak jauh darinya. Dalam hati Naruto memaki, mengapa ia harus bertemu dengan kakaknya disini? Bagaimana jika kakaknya itu menyerangnya?

Naruto melirik Konan yang berada di dalam papahannya. Jika memang ia harus bertempur dengan Deidara, bagaimana dengan Konan? Dengan keadaannya seperti sekarang ini serta Konan yang setengah sadar dalam dekapannya pasti akan menyulitkannya untuk bergerak, bertarung apalagi bertahan.

Naruto menghela napasnya, ia tidak mungkin meninggalkan Konan disini setelah bersusah payah membebaskannya dari tawanan Kabuto. Ia tidak masalah jika harus bertarung sampai mati dengan kakak ketiganya, tetapi setidaknya Naruto harus mengeluarkan Konan dari sini, dari tempat ini. Dengan begitu Naruto tidak akan segan-segan bertarung tanpa harus kehilangan fokusnya karena mengkhawatirkan kondisi kakak angkatnya.

Mata Naruto menyipit tajam saat Deidara berbicara dengan nada rendah entah pada siapa, sepertinya kakaknya itu berbicara melalui alat komunikasi yang tidak dapat Naruto lihat karena pandangannya sedikit mengabur.

"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu." Deidara berkata terlampau tenang setelah menghubungi seseorang sementara kakinya terus saja melangkah mendekati Naruto yang semakin meningkatkan kewaspadaannya. "Bagaimana bisa kau bebas? Apakah ada seseorang yang membebaskan dirimu?"

Untuk sesat atmosfir diantara ketiganya mendingin. Naruto tidak bisa menyangkal jika Deidara berkata sangat datar, seolah-olah tidak memiliki emosi di dalamnya.

"Apa aku harus menjawab pertanyaanmu itu, kak?" tanya Naruto balik. Sementara itu di bawah sana, sebelah tangannya sudah menggenggam erat sebilah belati yang ia sembunyikan di balik tangannya-berjaga-jaga apabila Deidara menyerangnya.

Tidak. Naruto tidak boleh lengah. Saat ini ada Konan yang harus ia lindungi, jika ia lengah sedikit saja dan kalah, siapa yang akan melindungi kakak angkatnya itu?

"Apakah Sasori? Atau ... Itachi?"

"..."

Naruto tetap bungkam sementara pandangannya mengikuti Deidara yang semakin mendekat ke arahnya, tetap waspada.

"Apakah sebegitu sulitnya membuatmu berbicara-" Deidara tersenyum, dan senyum itu membuat Naruto membeku di tempatnya berdiri. "-adikku tersayang?" bisik nya tepat di samping telinga Naruto.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang