Chapter 15 : Are You Kidding Me?

3K 285 10
                                    

Separate

Chapter 15 : Are You Kidding Me?

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Romance, Action, Mistery & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

Pic & Mulmed : Google & Youtube

.
.
.
.

"Kitsune," panggil Fuu saat melihat kedatangan Naruto di ruang kerja mereka. Naruto mengangguk singkat, mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan. "Dimana Utakata?" tanyanya dengan langkah tergesa wanita itu menghampiri Fuu yang berada tak jauh darinya.

Fuu yang melihat Naruto sedang terburu-buru langsung sigap, diletakkannya berkas yang sedang ia baca lalu menghampiri Naruto. "Silakan ikuti saya," katanya dengan nada formal langsung menunjukan jalannya pada Naruto. Dengan kode matanya, Fuu menugaskan anggota mereka yang tersisa untuk tetap disana.

Keduanya berjalan dengan tergesa, tanpa memperdulikan sekitar sedang menatap aneh keduanya karena terlalu tergesa-gesa. Naruto bahkan mengabaikan beberapa sapaan dan penghormatan yang ditujukan padanya.

Keduanya berjalan keluar gedung lalu berjalan menuju parkiran. Menghampiri sebuah mobil sedan hitam yang teparkir di salah satu sisi, wanita itu memutari mobil tersebut, membuka pintu lalu duduk, dan terakhir memasang sabuk keamanan. Lain lagi dengan Fuu, wanita itu mengambil alih bagian kemudi dan mulai menjalankan mobil.

"Kita akan ke sana?" tanya Naruto merobek keheningan itu. "Ya, ketua. Kita akan ke sana, ke tempat Utakata," jawab Fuu tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan di depannya. "Siapa saja yang berada disana?" tanya Naruto lagi. "Disana sudah ada Sanbi, dan Nibi. Tuan Sabaku dan Komisaris Obito juga ada disana," jawab Fuu.

Kedua alis Naruto menyatu, "Sabaku?" beonya singkat. "Apa dia Gaara?" tanya Naruto memastikan. Fuu mengangguk singkat, membenarkan. Naruto terdiam beberapa saat, pikirannya berkecamuk memikirkan segala kemungkinan yang ada.

Mengapa Gaara sampai turun tangan? Bukankah itu bukan tugasnya? Dan juga Obito, setelah sekian lama tidak mendengar sahabat kakaknya semasa SMA sekaligus kakak kelasnya, akhirnya Naruto mengetahui pekerjaannya.

Naruto masih tidak menyangka jika Obito masuk ke jajaran kepolisian, ia sangat ingat bagaimana nakalnya Obito semasa SMA dulu. Benar-benar tidak disangka, ckckck!

Entah kenapa Naruto merasa perjalanannya terlalu singkat. Yang ia tahu, mereka sudah sampai di Terowongan Hachihonmatsu sudah dipadati dengan berbagai macam kendaraan mulai dari mobil polisi, ambulan, sampai mobil para wartawan.

Bagian depan Terowongan Hachihonmatsu juga sudah dipadati oleh orang-orang baik yang ingin melihat kejadian tersebut maupun yang ingin meliputnya walaupun sudah yang pasti ditahan oleh aparat kepolisian yang sudah membuat barikade untuk mengamankan TKP selama penyelidikan masih berlangsung.

Fuu memakirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan. Keduanya keluar dari mobil sedan tersebut lalu melangkah membelah kerumunan yang memadati lokasi kejadian. Hingga tepat pada bagian paling depan, langkah keduanya terhenti karena dihalangi dua anggota kepolisian.

"Kami dari Jieitai (1)," kata Naruto sambil memperlihatkan kartu identitasnya dan juga dogtag yang selalu dipakai keduanya.

Kedua polisi itu saling beradu pandang lalu mengangguk. "Maafkan kami, Letnan," salah satu dari mereka angkat bicara setelah mengetahui identitas kedua orang yang berada di hadapannya. Keduanya menyingkir ke samping dari hadapan Naruto dan Fuu, bermaksud memberi jalan. "Silakan," lanjut yang lainnya sembari menunduk dalam.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang