Chapter 17 : Perasaan Sasuke

2.5K 292 17
                                    

Playlist: Avril Lavigne - Innocence

.

Separate

Chapter 17 : Perasaan Sasuke

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Mistery, Action, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.


Setelah selesai mendiskusikan beberapa hal dengan Obito juga Gaara dan mengunjungi markas untuk memberi beberapa perintah, akhirnya Naruto pulang ke apartemen Sasuke ketika jam menunjukan pukul 8 pm.

"Tadaima! (1)" Naruto berseru ketika mulai memasuki apartemen milik pria berambut pantat ayam itu. Wanita itu mulai membuka sepatu hitam miliknya lalu ditaruhnya di atas rak tanpa melepas sepasang kaus kaki putih yang masih dipakainya.

"Okaerinassai (2), Naruto!" Sasuke membalas dari dalam, entah pria itu berada di ruangan mana--Naruto tidak tahu.

Naruto melenggang masuk ke dalam kamar tanpa menyapa Sasuke terlebih dahulu. Wanita itu sudah terlalu lelah dengan segala informasi yang baru saja diterimanya.

Semuanya terasa menjadi beban tersendiri untuk Naruto karena datang secara tiba-tiba dan meminta untuk diperhatikan. Wanita itu meringis kala kepalanya mendadak pusing, sepertinya aku harus segera beristirahat, batinnya dalam hati tanpa mengganti bajunya atau sekadar membersihkan wajahnya.

Naruto terlalu lelah hingga akhirnya terlelap begitu saja ke dalam mimpinya hanya dalam hitungan menit setelah mendaratkan tubuhnya di atas kasur empuk kamarnya

Sasuke yang sedari tadi memanggil Naruto dari dapur hanya mengerutkan keningnya, membuat kedua alis pria itu hampir menyatu.

Mengapa Naruto tidak menjawab panggilannya? Apakah mood wanita itu masih memburuk? Atau Naruto marah padanya? Tapi karena apa?

Sasuke terus saja berpikir tanpa tahu apa jawabannya. Pria itu tersadar dari lamunannya saat menyadari jika ramen yang baru saja dibuatnya sudah matang dan harus ditiriskan.

Sasuke mengulum senyum tipis, semoga mood Naruto membaik karena ramen yang kubuat ini, batinnya lagi sembari membawa semangkuk ramen lalu melangkah ke kamar Naruto--yang ia perkirakan Naruto ada disana.

Namun apa yang ditemukannya membuat hati Sasuke mencelos. Tanpa sadar pria itu mengulum sebuah senyum tipis yang membuat wajahnya terlihat lebih hidup, Sasuke merasa dadanya menghangat ketika melihat Naruto tertidur dengan lelapnya di atas kasur tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.

Sasuke menaruh mie ramen yang berada di genggaman tangannya ke atas meja kecil di samping ranjang.

Pria itu melebarkan senyumnya ketika melihat Naruto menggeliat dalam tidurnya. Betapa damainya tidurmu, Naru, batinnya berbicara.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang