Chapter 22 : Target Berubah - 2

1.3K 168 24
                                    

Separate

Chapter 22 : Target Berubah bag. 2

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : M (For action)

Genre : Crime, Mistery, Action, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.

"Rencana berubah. Target berencana menemui Sabaku Gaara dan berbincang-bincang. Tahan untuk sesaat hingga Sabaku Gaara selesai dengan urusannya dan kita akan melanjutkan rencana seperti semula."

.

"Jadi begitu."

Rasa menganggukan kepalanya tanda mengerti. Pria paruh baya itu baru saja menerima laporan dari Gaara jika Akatsuki mulai bergerak.

Ya, selain agen swasta, Gaara juga menjalani double peran sebagai agen pemerintah. Bukan, bukan pemerintah, lebih tepatnya Gaara hanya bekerja langsung di bawah kekuasaan ayahnya yang kini menjabat sebagai Kazekage. Hanya ayahnya, tidak pada pejabat pemerintahan yang lain.

Rasa kembali menatap Gaara, anaknya yang memutuskan untuk mengambil jalan berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain. Yang dulunya keputusan itu sempat Rasa tentang namun pada akhirnya ia menyerah juga dan kembali menerima Gaara meskipun tidak sejalan lagi dengannya.

"Kau harus berhati-hati," pesan Rasa yang langsung diangguki Gaara. Apa lagi yang harus kukatakan sebagai jawaban selain mengiyakannya? pikir Gaara. 

"Ah iya, Ayah. Apa tadi Kak Sasori datang menemui Ayah?" Gaara bertanya ketika mengingat pertemuan singkatnya dengan Sasori.

Rasa mengerutkan keningnya setelah mendengar pertanyaan Gaara. Sedikit terkejut akan topik yang diangkat sang bungsu Sabaku itu.

"Tidak," Rasa menjawab singkat. Pria paruh baya itu menghela napasnya singkat lalu membenturkan punggungnya pada kursi yang kini tengah didudukinya, kedua iris jadenya menatapi langit-langit ruangan kantornya yang berwarna putih.

"Sasori semakin jarang menemuiku setelah kejadian itu. Apa kau sudah menemukan dia, Gaara?"

Kini giliran Gaara yang menghela napasnya. "Belum," bisiknya pelan namun tetap terdengar oleh pendengaran Rasa yang tajam.  "Ia seolah-olah menghilang ditelan bumi," lanjutnya lagi.

"Sasori sangat mencintainya. Dan ketika para bedebah itu menculiknya, Sasori mulai berubah," kata Rasa mengutarakan semua yang mengganjal di hatinya.

"Ayah doakan saja semoga aku bisa menemukannya dan Kak Sasori kembali menjadi Kak Sasori yang kita kenal dulu."

Rasa mengangguk, dan berujar "Ayah selalu mendoakanmu, anakku."

Sebagai seorang Ayah, ia harus mempercayai anaknya bukan?

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang