Chapter 29 : Pengkhianatan Lainnya - 1

1K 148 10
                                    

Hallo, Dian up cepet lagi. Tp kali ini Dian bawa berita buruk nih. Maka dari itu BACA PEMBERITAHUAN YANG DIAN TULIS DI BAGIAN AKHIR CHAPTER INI YA!

Mulai dari chapter 26 hingga ending nanti akan di private. Saat publish tidak akan di private terlebih dahulu, dan akan Dian private setelah 24 jam chapter terbaru di-update.

.

Separate

Chapter 29 : Pengkhianatan di atas Pengkhianatan Lainnya bag. 1

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Romance, Action, Mistery & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.

Naruto menghampiri Sasuke yang sudah selesai dengan pertarungannya. "Naruto, kau tak apa?" tanya Sasuke saat wanita itu datang, "pinggangmu," lanjutnya, bereaksi hampir serupa dengan Utakata tadi.

Naruto menatap Sasuke saat pria itu memanggilnya dengan namanya, padahal selama misinya mengawal Saseke, pria itu selalu memanggil dirinya dengan sebutan Kitsune. "Jadi kau sudah mengetahuinya?" lirih Naruto tanpa menjawab pertanyaan Sasuke sebelumnya.

Wanita itu menunduk ke bawah dan menemukan tubuh-tubuh tanpa nyawa bergelimpangan. "Maaf memaksamu untuk membunuh," sesal Naruto yang kini tiada artinya lagi karena sudah terjadi.

"Untuk apa? Keadaanlah yang memaksaku untuk membunuh, lagi pula aku tidak selemah itu. Lihat, aku baik-baik saja bukan? Bukankah yang seharusnya kau khawatirkan adalah dirimu sendiri? Lihat, kau berdarah begitu banyak," cerocos Sasuke panjang lebar, sangat tidak Uchiha sekali.

Naruto tertawa kering, lagi-lagi ia membuat seseorang mengkhawatirkannya, entah ia harus senang atau pun sedih, Naruto tidak tahu. "Aku tidak apa-apa," katanya berusaha menenangkan Sasuke meski tahu yang dilakukannya percuma.

Naruto mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Teman-teman seperjuangannya sudah selesai dengan urusannya, semua musuh yang ada di ruangan ini telah selesai diurus. Semuanya selamat, tidak ada yang mati dari pihak Naruto meskipun luka yang mereka derita tidaklah ringan atau pun berat.

Obito melangkahkan kakinya mendekati Naruto. "Apa rencanamu setelah ini, Kitsune?" tanya Obito sesaat setelah sampai di dekat Naruto dan Sasuke berdiri.

Bukannya menjawab pertanyaan Obito, Naruto malah menatapi Sasuke yang kini ikut menatapnya balik. "Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Sasuke risih. Ia tahu jika ia tampan dan rupawan, namun ia tetap risih jika seseorang menatapinya seintens Naruto menatapi dirinya tadi. Oke, abaikan gagasan itu.

"Ini adalah kantormu, kau pasti mengetahui seluk-beluknya lebih dalam daripada Itachi, bukan?"

Sasuke mengangguk singkat membuat Naruto tersenyum tipis. "Bagus! Bisa kau pimpin jalan untuk kami agar bisa keluar dari sini?"

"Tentu saja."

Sasuke tersenyum dalam hati melihat Naruto mengatur para pengusaha-pengusaha itu dibantu dengan rekan-rekannya di bawah pengawasannya. Sedikit banyak ia kagum dengan Naruto.

Siapa sangka jika wanita yang ditemuinya malam itu adalah prajurit tangguh yang mampu membunuh lebih baik dari dirinya? Oh jangan lupakan fakta jika ia adalah Puteri dari Namikaze Minato yang merupakan salah satu orang penting yang menjaga keamanan negara ini.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang