Chapter 34 : Because of Them

918 127 10
                                    

Separate

Chapter 34 : Because of Them

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : M

Genre : Crime, Action, Mistery, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier

Playlist : Evanescence - My Immortal

.

Kurama menggertakan giginya. Pria itu tak sengaja mendengar pembicaraan ayahnya bersama anak buahnya tadi, dan apa yang mereka bicarakan membuat Kurama geram.

Mereka akan melakukan misi penyelamatan untuk menyelamatkan Naruto dan Konan tanpa memberitahukan hal itu padanya? Tidak! Tidak bisa! Kurama harus ikut andil dalam misi penyelamatan itu dengan atau tanpa persetujuan mereka.

Sudah cukup dirinya tidak melihat adik-adiknya dalam jangka waktu yang cukup lama karena sedang menjalankan misi berbahaya. Kurama hanya ingin mereka berkumpul layaknya sebuah keluarga, itu saja. Mengapa rasanya sulit sekali?

Terkadang ia tidak mengerti jalan pikiran ayahnya. Mengapa Naruto yang notabenya adalah putrinya malah selalu dikirim ke misi-misi berbahaya seolah-olah tidak ada seseorang yang terampil selain adiknya yang bisa dikirim kesana.

Sebegitu pentingnya kah misi itu hingga seorang Namikaze Minato tidak bisa memberikan misi itu kepada orang luar dan malah menunjuk Naruto?

Dan sialnya lagi, Kurama tidak bisa berkomentar apa pun mengenai hal itu karena ia sendiri tidak mengerti akan satu hal; alih-alih memilihnya, sang ayah malah memilih Naruto untuk meneruskan jejaknya di dunia kemiliteran.

Ya, Kurama dibesarkan ayahnya sebagai pebisnis handal, bukan seperti Naruto yang setelah tamat high school langsung dimasukkan ke dalam pelatihan ketatnya bersama para anak didik baru di kesatuan kemiliteran.

Kurama berpikir jika sang ayah akan memilihnya untuk menjejaki dunia kemiliteran yang telah membesarkan nama sang ayah. Tapi pada akhirnya ia hanya terbengong-bengong saat mendengar keputusan Minato yang menyuruh Naruto meneruskan langkahnya.

Awalnya ia berpikir Naruto akan meneruskan jejak mendiang ibunya di dunia fashion, membuka butiknya dan memiliki model-modelnya sendiri untuk memeragakan setiap gaun-gaun yang dirancang oleh sang adik. Tapi siapa yang menyangka jika itu semua hanyalah angan belaka?

Kurama menyesal karena tidak menentang keputusan sang ayah. Akibat keputusan ayahnya, Kurama hampir-hampir tidak mengenali adiknya sendiri.

Naruto yang dikenalinya setelah menjalani pelatihan militer berbeda jauh dengan Naruto yang ia kenali sebelum masuk ke akademi kemiliteran.

Mulai dari sifat hingga sikapnya berubah 180°. Naruto menjadi pendiam, irit bicara dan dingin tak tersentuh. Dan Kurama merasa kehilangan karena perubahan adiknya yang terlalu mencolok.

Tidak ada lagi Naruto yang selalu menjahilinya saat ia sedang mengerjakan tugas, tidak ada lagi suara-suara cempreng sang adik yang terus berbicara di sampingnya, dan tidak ada lagi kehangatan yang dipancarkan dari sang adik karena dinginlah yang ia rasakan saat ini.

Kurama merasa ada sebuah tembok tinggi yang tak kasat mata yang menghalangi. Entah ia terlalu sensitif atau memang benar adanya, ia merasa Naruto menarik diri darinya, membuatnya merasa jauh dan tertinggal di belakang tanpa bisa mengejarnya.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang