Chapter 19 : Hitam dan Putih - 2

1.8K 203 8
                                    

Playlist: Katy Perry - Part of Me

.

Separate

Chapter 19 : Hitam dan Putih bag. 2

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : M

Genre : Crime, Mistery, Action, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

Mulmed : Google /PS : gambaran singkat walkie-talkie yang dipake sm Nibi dkk

.

Gobi mengetatkan rahangnya saat tahu Kisame berhasil melarikan diri saat ia lengah. Berengsek! maki Gobi dalam hati, kesal karena buruannya berhasil meloloskan diri tepat di bawah hidungnya sendiri.

Pria yang hampir menginjak tiga puluh tahunan itu sedikit banyak kesal karena kegagalannya. Sesegera mungkin ia memberitahu hal itu kepada kedua rekannya yang entah berada dimana melalui alat komunikasi jarak jauh yang terpasang di sudut bibir, talk key.

"Bagaimana, Gobi?" suara seorang wanita dari seberang sana terdengar walaupun pelan, Nibi.

"Aku kecolongan, target melarikan diri. Maafkan aku."

"Sialan!" maki seseorang lagi dari seberang sana tetapi bukan seperti suara wanita, melainkan berat seperti pria.

"Sudah, berhenti memaki, Pak Tua, Itu tidak baik," tegur Gobi, patner Yonbi-yang sebelumnya memaki.

"Jadi apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Kembali ke markas?" Gobi bertanya karena memang pada dasarnya yang menjadi Ketua disini adalah Nibi, bukan dirinya ataupun Yonbi.

Nibi tidak merespon, dan Gobi yakin wanita itu sedang berpikir mengenai apa yang harus mereka lakukan setelah ini dengan berbagai macam pertimbangan.

"Tidak, tidak," setelah berdiam diri sekitar dua menitan, akhirnya Nibi bersuara. "Tetap berada di tempat masing-masing, kudengar akan ada seseorang dari pihak mereka datang ke tempat ini."

Gobi hendak menjawab namun terdengar suara lain yang berasal dari balik tubuhnya, memberikan sebuah jawaban. "Ah, kau benar. Dan aku sudah datang, bukan?"

Gobi terkejut bukan main mendengar suara lain yang sudah pasti bukan milik Nibi atau pun Yonbi. Mungkinkah? Kedua mata Gobi melebar saat mendengar deru napas seseorang di dekat tengkuk, membuat bulu tengkuknya meremang. Dengan segera, Gobi berpindah tempat.

Gobi menoleh ke arah tempatnya berdiri tadi dan mendapati sesosok pria berkulit putih pucat melebihi mayat berdiri tak jauh dari tempatnya. Gobi memasang kuda-kuda pertahanan nya—mengantisipasi jika sosok itu menyerangnya yang tidak dalam keadaan siap. Mencegah lebih baik daripada mengobati, kan?

Sosok itu terkekeh singkat, terdengar menyebalkan di pendengaran Gobi. "Ow ow ow, tenang dulu, Sobat, aku tidak berniat memulai pertarungan denganmu," kata sosok itu dengan senyum ramah yang memuakkan.

Alih-alih menjawab pertanyaan sosok itu, Gobi malah balik bertanya dengan nada yang mengancam, "Siapa kau?"

"Gobi? Siapa disana? Ada apa?"

Sebuah suara yang berasal dari walkie talkie yang dikenakan Gobi terdengar. Itu; suara Nibi.

"Tenanglah." Gobi berbisik lirih tanpa mengalihkan pandangannya pada sosok misterius di hadapannya yang berjalan semakin mendekat.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang