Chapter 30 : Perangkap - 2

858 128 15
                                    

Mulai dari chapter 26 hingga ending nanti akan di private. Saat publish tidak akan di private terlebih dahulu, dan akan Dian private setelah 24 jam chapter terbaru di-update.

.

Separate

Chapter 30 : Perangkap bag. 2

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Action, Mistery, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.

Setelah menggunakan beberapa trik gila, akhirnya rombongan Bee dan Yugito terlepas dari untitan antek-anteknya Pein.

Dalam hatinya Yugito merasa lega, namun ia juga mengutuk keras tindakan mereka yang dengan sengaja menghambat kedatangan mereka agar tidak bisa datang tepat pada waktunya.

Sialan! maki Yugito dalam hati. Seharusnya aku meminta Kidomaru untuk menabrakkan diri ke mobil mereka dan mendorongnya ke dalam jurang saja tadi, batinnya dongkol setengah mati.

"Apa yang sedang kau kesalkan?" Yagura bertanya saat mendapati wajah Yugito yang berubah suram dengan cepat. "Akatsuki," desisnya penuh benci, hal itu terlihat dari raut wajahnya yang mengeras menahan amarah.

"Kelima mobil tadi berisi orang-orang Akatsuki, kan?" tanyanya lagi namun Yagura tidak menjawab, pria itu lebih memilih diam dan menjadi pendengar yang baik untuk Yugito. "Aku mempunyai firasat buruk mengenai orang-orang tadi."

.

Amarah, benci, kesal, cemas juga rindu itu menelusup ke hatinya. Dalam sanderaan Itachi, Naruto mengeram. Wanita itu berusaha menekan segala jenis perasaan mengganggu di hatinya agar tidak naik, melonjak keluar ke permukaan. Perasaan itu sudah ada sejak pemandangan ini tersaji di hadapannya.

"Kau berhasil menangkapnya, Itachi?"

Sesosok pria berperawakan tinggi berbadan tegap dengan rambut keemasan berbicara. Ia adalah Deidara. Pria itu berbalik dan memperhatikan Naruto yang balik memandangi dirinya dengan tatapan sulit diartikan.

"Kau bisa melihatnya sendiri," kata Itachi tenang. Pria itu mendorong tubuh Naruto ke depan namun dengan kekeraskepalaannya Naruto bergeming, tidak mempedulikan. "Jalan!" seru Itachi keras, seperti perintah.

Melihat kekeraskepalaan Naruto, Itachi mendorong punggung wanita itu dan hampir saja membuatnya terjerembab ke lantai jika saja Deidara tidak sigap menangkap tubuhnya yang oleng karena tidak siap menerima dorongan Itachi akibat terlalu fokus pada Deidara.

"Tugasku selesai. Aku pergi."

Itachi berbalik dan berjalan menjauhi keduanya, pria itu mengangkat tangannya dan menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri.

Tanda perpisahan.

.

Kurama menatap kosong tangannya yang kini berlumuran darah. Sementara tak jauh dari tempatnya berdiri, tubuh Kisame tergeletak di atas keramik dingin yang saat sudah tergenangi oleh darah dengan sebuah belati menancap tepat di jantungnya.

Ya, Kisame mati.

Kisame mati di tangannya. Ia membunuh Kisame. Seseorang yang dulu pernah menjadi sahabatnya kini meregang nyawa di tangannya.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang